Kreasi Produk dari Bahan Kertas Koran Bekas

- 29 Agustus 2020, 20:40 WIB
Muhammad Mujib (30) menganyam kertas koran bekas yang sebelumnya dilinting para perajin di sekitar rumahnya. Anyaman bisa dibentuk beragam perkakas yang dijual secara online.*/ ROMMY ROOSYANA/ZONAPRIANGAN
Muhammad Mujib (30) menganyam kertas koran bekas yang sebelumnya dilinting para perajin di sekitar rumahnya. Anyaman bisa dibentuk beragam perkakas yang dijual secara online.*/ ROMMY ROOSYANA/ZONAPRIANGAN /

ZONA PRIANGAN- Wabah Covid-19 atau Korona memukul perekonomian hampir seluruh warga, terutama kalangan menengah ke bawah yang mengandalkan upah harian termasuk kalangan lanjut usia (lansia).

Butuh peningkatan keterampilan untuk bisa menambah pendapatan agar dapur tetap ngebul.

Pagi itu mentari masih malu-malu menampakkan diri, Muhammad Mujib (30) sudah sibuk mengeluarkan benda berbentuk toples, keranjang air mineral, guci, pas bunga, kotak tisu, dan beberapa berbentuk silinder ke pelataran rumah.

Baca Juga: Bukan Sekali, Mapolsek Ciracas telah Alami Dua Kali Penyerangan

Ayah seorang putri ini sengaja mengeluarkan benda-benda itu supaya terkena sinar matahari agar kering dan bisa segera diwarnai. "Ini dibuat dari kertas koran bekas, sebelum diwarnai dengan cat harus kering dulu," ungkap Mujib kepada Zona Priangan, beberapa waktu yang lalu.

Sebagai Ketua Kelompok Galuh Peduli Rasa (GAPURA) Ciamis, sejak beberapa bulan terakhir Mujib mengolah kertas koran bekas menjadi beragam perkakas.

Hasil olahannya menjadikan koran bekas bernilai dari harga Rp15 ribu hingga Rp300 ribu dengan jangkauan pasar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sulawesi.

Baca Juga: Pasangan Mesum di Hotel Kelas Melati Cianjur Digerebek Satpol PP, 177 Miras Disita Petugas

Untuk mengubah kertas koran menjadi berbagai bentuk perkakas itu, Mujib sengaja memberdayakan puluhan tetangga di sekitar rumahnya di Dusun Cidewa RT 1/RW 14, Desa Dewasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Terutama dari kalangan lansia.

"Dari hasil melinting kertas koran bekas bisa menghasilkan Rp25 ribu sampai Rp75 ribu dalam sehari. Buat orang kampung, ada tambahan pemasukan segitu lumayan. Apalagi musim korona seperti ini," ungkapnya.

Selain lansia tetangga rumah, setiap akhir pekan Mujib juga rutin membimbing masyarakat yang berminat menggeluti dunia kerajinan tangan berbahan kertas koran bekas tersebut di desa lain di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, juga Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Diserang 100 OTK, Mapolsek Ciracas Dijaga Ketat Polri dan TNI, Pelayanan Umum Tetap Berjalan

Kelompok GAPURA yang dipimpin Mujib terus berinovasi untuk menciptakan hasil karya baru.

Ia berharap, olahan dari bahan koran bekas yang ditekuninya tidak hanya berkutat di segi produski.

"Saya ingin menjadi siklus pemberdayaan yang berkesinambungan juga berkelanjutan.

Baca Juga: Seri Final HRSC Siap Digelar di Sirkuit Virtual Estoril Malam Ini

Misalnya bisa berkejasama dengan bank sampah sehingga produk olahannya bisa dipasarkan melalui online," ujarnya.

Ibu Ihat (76) yang telah lebih dari tiga bulan diajari mengolah kertas koran bekas mengaku terbantu mendapat penghasilan tambahan dari upah melinting kertas menjadi batangan yang siap dianyam menjadi beragam bentuk produk.

"Alhamdulillah, sehari bisa melinting 400 sampai 500 lintingan. Kalau diuangkan bisa Rp25 ribu sampai Rp50 ribu. Melinting tidak susah, menganyamnya yang agak susah," ucap Ibu Ihat. ***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah