Burung Jalak Suren Macet Bunyi ? Begini Cara Mengatasinya

- 31 Agustus 2020, 07:00 WIB
Pratama Megy (31) memamerkan Jalak Suren remaja yang sedang dalam proses penjinakan dan dirawat agar rajin berkicau alias gacor di rumah kerabatnya di Bumi Resik Panglayungan, Panglayungan, Cipedes, Kota Tasikmalaya.*/ Rommy Roosyana/Zona Priangan
Pratama Megy (31) memamerkan Jalak Suren remaja yang sedang dalam proses penjinakan dan dirawat agar rajin berkicau alias gacor di rumah kerabatnya di Bumi Resik Panglayungan, Panglayungan, Cipedes, Kota Tasikmalaya.*/ Rommy Roosyana/Zona Priangan /
ZONA PRIANGAN - Burung Jalak Suren atau dikenal juga dengan sebutan Jalak Uren merupakan burung peliharaan yang populer di kalangan pecinta burung kicauan di Indonesia, lantaran memiliki banyak keistimewaan.
 
Bernama latin Sturnus contra, Jalak Suren ini masuk ke dalam famili Sturnidae, cukup familiar di Indonesia.
 
Habitat aslinya di daerah dataran rendah maupun di wilayah dekat perairan, persawahan, hingga hutan sekunder berpohon besar.
 
 
Keistimewaan jenis burung pengicau ini di antaranya mampu menirukan beragam suara. Bahkan ada yang bisa menirukan suara manusia, meskipun hanya sepatah dua patah kata.
 
Tak hanya itu, Jalak Suren juga tergolong burung yang tak mudah stres. 
 
Namun, tidak berarti Jalak Suren tak bisa mengalami stres. Bisa jadi, Jalak Suren yang sebelumnya rajin berkicau alias gacor tiba-tiba menjadi macet berbunyi.
 
 
Pecinta Jalak Suren di Kota Tasikmalaya, Pratama Megy (31) mengungkap beberapa penyebab Jalak Suren macet bunyi dan cara mengatasinya.
 
"Jalak Suren macet bunyi, biasanya disebabkan oleh stres atau mentalnya ngedrop. Bisa juga akibat beberapa faktor lain," jelas Megy kepada Zonapriangan.com, Minggu, 30 Agustus 2020.
 
Menurutnya, kondisi itu sangat berkaitan erat dengan pola perawatan harian. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi pemicu Jalak Suren rentan stres dan macet bunyi:
 
 
-Kemungkinan besar perawatan tidak teratur dan asal-asalan.
-Kondisi kesehatan menurun alias sakit atau kurang stamina.
-Akibat mengonsumsi pakan basi dan berjamur.
-Kebersihan sangkar tidak terjaga alias kotor. 
-Badan burung dihinggapi tungau atau kutu.
-Burung mengalami trauma akibat sangkar terjatuh.
-Pernah diserang binatang peliharaan lain atau hewan predator.
 
 
Saat memelihara Jalak Suren yang macet bunyi akibat beberapa hal tadi jelas Megy, tentu akan membuat kecewa. Cara mengatasinya bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:  
 
1. Perawatan Mesti Sesuai
 
Burung yang dipelihara dalam sangkar butuh hidup dan perawatan rutin dan teratur setiap harinya agar tetap bugar, aktif, dan memiliki stamina yang baik. Kondisi ini bisa membuatnya sehat dan rajin berbunyi.
 
2. Beri Makanan Tambahan
 
Selain makanan utama berupa voer, burung juga butuh asupan tambahan vitamin, gizi, dan protein. Makanan tambahan yang baik untuk Jalak Suren, bisa pisang atau pepaya juga jangkrik dan kroto. Makanan tambahan atau ekstra food bisa diberikan sepekan dua kali.
 
 
3. Beri Obat-obatan dan Vitamin yang Tepat
 
Jika Jalak Suren kurang fit atau sakit bisa jadi mengalami gangguan pada organ pencernaan, yang biasanya disebabkan sering mengkonsumsi pakan yang tidak cocok atau sudah basi dan berjamur. 
 
Pengobatan gangguan pencernaan akibat bakteri dan jamur berdasarkan pemeriksaan agar pengobatannya tepat. Untuk menjaga stamina, beri multivitamin secara teratur. 
 
4. Jaga Kebersihan Sangkar
 
Menjaga kebersihan sangkar Jalak Suren, merupakan bagian terpenting dalam perawatan harian. Sangkar yang bersih akan membuatnya nyaman, sehingga tetap bugar sehingga rajin berkicau. Kalau sangkar dibiarkan kotor, Jalak Suren akan tidak nyaman dan tentunya memicu penyakit yang disebabkan jamur, bakteri, parasit, dan tungau.
 
 
5. Rutin Dimandikan
 
Kebugaran burung akan terjaga jika sangkar bersih dan terawat, begitu juga dengan tubuhnya. Untuk menjaga Jalak Suren dari gangguan tungau dan kutu, mandikan dengan rutin. Memandikan Jalak Suren bisa dilihat dari kebiasaan awal, ada yang biasa disemprot, mandi sendiri di dalam keramba pemandian. 
 
Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, Jalak Suren disarankan mandi dua kali sehari, pada dan sore. Usai dimandikan, jemur Jalak Suren.
 
Waktu yang tepat untuk penjemuran burung adalah pukul 7.00 hingga 10.00 WIB pagi.
 
 
Pecinta Jalak Suren lainnya, Syaeful Rohman (33) mengungkapkan, setelah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengeluarkan Jalak Suren, Murai Batu (kucica hutan), dan Cucak Rawa dari daftar satwa dilindungi, kini para pecinta kicauan burung banyak yang berusaha menangkarkan ketiga jenis burung tadi. 
 
Peraturan Menteri LHK Nomor 20 Tahun 2018 (P.20/2018) tentang Jenis Satwa dan Tumbuhan yang Dilindungi yang mengeluarkan tiga jenis butung tersebut dari daftar jenis dilindungi, jelas Syaeful membuat para penangkar semangat melestarikan burung tersebut.
 
"Di Jawa Barat gak banyak, penangkar Jalak Suren banyaknya di Klaten, Jawa Tengah," tandasnya. ***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x