Tradisi Ninun Semakin Langka, Hanya Mempertahankan Tradisi Saja

- 30 Agustus 2020, 19:42 WIB
Tradisi menenun (sunda:ninun) di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka masih ditekuni oleh beberapa warga setempat walaupun hasilnya terbatas untuk pembuatan kain kafan dan karembong (selendang) untuk menggendong.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON
Tradisi menenun (sunda:ninun) di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka masih ditekuni oleh beberapa warga setempat walaupun hasilnya terbatas untuk pembuatan kain kafan dan karembong (selendang) untuk menggendong.*/TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON /

 

ZONA PRIANGAN - Tradisi menenun (sunda:ninun) di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka masih ditekuni oleh beberapa warga setempat walaupun hasilnya terbatas untuk pembuatan kain kafan dan karembong (selendang) untuk menggendong, produksi kain tenun ini pun terbatas, karena terbatasnya perajin serta sulitnya mengerjakan dan proses yang juga lama.

Mulai membersihkan kapas, menjemurnya untuk membuang biji kapas atau meteng, membuat asiwung (membentuk kapas untuk dibuat benang), pembuatan benang atau warga setempat menyebutnya nganteh, setelah itu menggodoknya agat kuat, menjemurnya agar kering dan dibuang kapas yang masih menempel di benang dan seterusnya baru kemudian ditenun.

Alat untuk memproses menjadi benang hingga di tenun pun sangat banyak yang orang masa kini akan kesultan untuk menghapalnya, apalagi menggunakannya karena butuh ketekunan.

Baca Juga: Mantan Asisten Pelatih Futsal Tim Nasional Indonesia Melatih Anak-anak Bermain Futsal

Terbatasnya perajin dan produksi ini kemungkinan karena kualitas hasil tenun yang kasar dan transparan, serta belum mampu membuat kualitas kain yang lebih bagus atau hasil tenun menjadi sebuah barang yang memiliki nilai jual tinggi dengan kreatifitas yang tinggi juga.

Saat ini perajin tenun di Desa Nunuk tinggal beberapa orang, malah yang rajin setiap saat menenun tinggal mereka yang sudah lanjut usia, diantaranya adalah Casti dan Maya yang usianya sekitar 80 tahunan, ada beberapa perajin muda namun tidak seproduktif mereka.

Casti dan Maya mengatakan hasil tenun produksinya saat ini kebanyakan adalah kain kafan. Untuk memproduksi satu kain kafan  dibutuhkan waktu berhari-hari karena proses yang cukup lama. Sedangkan menenun jika fokus bisa selesai satu hari atau paling lambat dua hingga tiga hari.

Baca Juga: Render dan Spesifikasi Nokia 3.4 Telah Bocor ke Publik, Akan Dirilis Pada 3 September

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x