Kasus Covid-19 di Majalengka Masih Tinggi, Pembelajaran Tatap Muka Sangat Berisiko

- 1 September 2020, 03:30 WIB
Ilustrasi Pandemi Covid-19.*/Pixabay/Hoagy Peterman
Ilustrasi Pandemi Covid-19.*/Pixabay/Hoagy Peterman /

Kalaupun nanti hasilnya banyak yang positif bisa dilakukan isolasi agar tidak menjadi sumber penularan

“Hasil testing bisa menggambarkan aman tidaknya suatu daerah, selama mobilisasi masyarakatnya bisa dikendalikan dan protokol kesehatan diterapkan dengan baik," katanya.

Baca Juga: Danau Setupatok, Tempat yang Indah namun Penuh Misteri

Lebih banyak yang diketahui positif penanganan akan lebih jelas. Jadi grafiknya akan naik dengan pesat tapi kita akan tahu siapa dan dimana intervensi yang harus dilakukan dan tepat sasaran. Nanti grafik kasus secara bertahap akan turun melandai,” tambahnya.

Ucu mengatakan, untuk pembelajaran tatap muka harus dipastikan semua guru lebih dulu swab agar guru tidak terinfeksi.

Jangan sampai ada guru terinfeksi semua anak kena getahnya. Kalau ada yang terinfeksi sekolah segera ditutup.

Baca Juga: Senayan Berasal dari Wangsanayan, Pangeran dari Cirebon Pernah Tinggal di Wilayah Kuningan

“Sebab penyakit menular adalah penyakit yang berpindah dari orang ke orang, makanya jangan menunggu lama baru di swab. Menentukan negatif dan posistif terkena Covid harus sangat cepat sebelum orang berkeliaran jauh,” ungkap Ucu.

Dia juga menyarankan Pemerintah harus segera berpikir membuat rumah isolasi, jangan sampai menjadi petaka di rumah sendiri.

Karena, menurut Ucu, dengan diisolasi di rumah tidak memberikan jaminan anggota keluarga yang lain tidak terpapar.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah