Nasi yang disediakannya setiap hari sebanyak 100 forsi, setelah itu makan murah tutup dan baru buka kembali esok harinya.
Sementara itu sejumlah warga yang baru mengetahui adanya warung murah langsung datang ke Pasar Balong, sayangnya karena terlalu siang nasi telah habis.
Baca Juga: Tragis! Petani di Majalengka Menjerit, Harga Sayuran Turun Drastis
“Saya mau nyoba beli tapi udah habis katanya,” ungkap Bidin salah seorang warga.
Sedangkan Riri dan Nanang mengaku sudah dua kali datang menikmati nasi yang disebutnya nasi pandemi. Keduanya mengaku begitu mengetahui adanya nasi murah langsung datang dan makan. Keduanya akan membawa ke rumah untuk keluarganya namun tidak dilayani.***