Satgas Citarum Harum dan Gober Bersihkan Sampah di Sungai Ciwalengke

- 2 September 2020, 20:02 WIB
Sungai Ciwalengke  harus dibersihkan dan dikeruk karena terjadi pendangkalan, yang jika  musim hujan air dapat meluap.*/ENGKOS KOSASIH
Sungai Ciwalengke harus dibersihkan dan dikeruk karena terjadi pendangkalan, yang jika musim hujan air dapat meluap.*/ENGKOS KOSASIH /

ZONA PRIANGAN -  Satuan Tugas (SatgasCitarum Harum Sektor 4/Majalaya dan Gober membersihkan sampah rumah tangga yang terbawa hanyut dan mengendap di aliran Sungai Ciwalengke yang membatasi Desa Padamulya dan Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu 2 September 2020.
 
Kerja bhakti membersihkan sampah itu untuk mengantisipasi banjir akibat meluapnya aliran Sungai Ciwalengke disaat memasuki musim hujan.  Aliran sungai itu rawan meluap dan menggenangi permukiman penduduk karena kondisi aliran sungai yang dangkal. Sehingga perlu ada penanggulangan dengan cara dilakukan pengerukan. 
 
"Sungai ini (Sungai Ciwalengke)  harus dikeruk karena terjadi pendangkalan. Kalau musim hujan, air yang mengalir meluap," kata Komandan Sektor4/Majalaya Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Mulyono HS., didampingi Danki Sektor 4 Satgas Citarum  Harum Letda Arh Dadan Haidir saat meninjau pelaksanaan kerja bakti membersihkan sampah di aliran Sungai Ciwalengke.
 
 
Menurut  Dansektor 4, banyak warga yang membuang sampah sembarangan, itu karena tidak ada tempat pembuangan sampah sementara (TPSS). Sehingga banyak warga yang membuang sampah sembarangan di antaranya ke aliran sungai dan di bahu jalan. 
 
"Sekarang sampah yang terbawa hanyut aliran sungai ini dibersihkan, besok bisa ada lagi. Tapi jangan sampai terulang lagi warga buang sampah ke sungai," ungkapnya. 
 
Bahkan untuk menanggulangi sampah rumah tangga, Kolonel Inf Mulyono menyatakan, Satgas Citarum Harum Sektor 4/Majalaya berinisiatif membuat tempat pembakaran sampah yang terbuat dari drum. Selain itu, membuat tungku pembakaran sampah karena tidak ada TPS untuk menampung sampah yang dihasilkan warga. 
 
 
"Untuk mengurangi sampah, ya warga membakarnya. Walaupun asapnya menimbulkan polusi. Soalnya tidak ada TPS," katanya. Ia pun mengaku prihatin karena masih banyak warga yang membuang limbah domestik ke aliran Sungai Ciwalengke.
 
Hal itu bisa dilihat dari saluran pipa dari rumah tangga yang mengarah ke aliran sungai. "Seharusnya, warga membuat Ipal komunal atau septic tank. Minimal 10 rumah, satu septic tank untuk menampung limbah domestik. Supaya tidak dibuang ke sungai," katanya.*** 
 
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x