Komunitas Literasi Tolombong Majalengka, Berhenti Menggelar Buku

- 6 September 2020, 17:15 WIB
 Buku yang dimiliki Oki kini tinggal buku-buku bekasnya kuliah dan sebagian majalah. Jumlahnya lebih kurang 30 buku lagi. Sebelumnya jumlah buku yang dijajakannya sekitar 70 buku, yang juga sebagian besar buku agama bekas kuliah dan sejumlah majalah./Tati Purnawati/Kabar Cirebon
Buku yang dimiliki Oki kini tinggal buku-buku bekasnya kuliah dan sebagian majalah. Jumlahnya lebih kurang 30 buku lagi. Sebelumnya jumlah buku yang dijajakannya sekitar 70 buku, yang juga sebagian besar buku agama bekas kuliah dan sejumlah majalah./Tati Purnawati/Kabar Cirebon /

Hasilnya menurut Oki kebanyakan pembaca menyukai buku fiksi dan motivasi. Sayangnya buku-buku tersebut tidak tersedia di komunitas Tolombong.

“Usai menyebar angket kami masih menggelar bahan bacaan di Taman Dirgantara setidaknya Sabtu dan Minggu atau kadang sore hari, karena selalu ada pembaca yang datang sambil menunggu anak atau menunggu sore pengunjung taman bisa sambil membaca,” kata Oki.

Baca Juga: Warga Pangandaran Ketahuan Tak Pakai Masker, Susi Pudjiastuti: TENGGELAMKAN!

Makanya kala menjelang sore, Oki segera membawa buku yang disimpannya di dus kemudian membawanya ke taman untuk digelar agar dibaca pengunjung.

Sekarang ungkap Oki, karena buku terbatas akhirnya buku di bawa pulang ke rumahnya untuk dibaca oleh santri-santri yang ada di pesantren di kampungnya.

Tolombong sendiri digagas Adim Mugni, sahabatnya yang memiliki keinginan meningkatkan minat baca di kalangan mahasiswa dan masyarakat di Kabupaten Majalengka. Sehingga suatu saat Adim dan Oki berusaha mengumpulkan sejumlah buku yang dimilikinya semasa kuliah dan majalah-majalah bekas, juga bantuan buku dari temannya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Majalengka Masih Tinggi, Polisi dan Tentara Siang Malam Bagikan Masker

Ketika buku masih cukup banyak sekitar 70 buah buku dengan 70 judul, keduanya segera menggelar tikar di tempat keramaian dan menawarkan pengunjung untuk membaca di tempatnya. Hingga akhirnya masyarakat tahu kalau di Taman Dirgantara atau GGM ada tempat membaca buku.

“Andai saja buku bacaan tersedia kami masih ingin menggelar buku dan mengaktifkan kembali Tolombong,” ungkap Oki.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x