Hetifah Ungkap, Masih Banyak Masalah Pembelajaran Daring

- 13 September 2020, 17:01 WIB
Hasil survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa belajar dari rumah tidak disenangi siswa./Engkos Kosasih
Hasil survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa belajar dari rumah tidak disenangi siswa./Engkos Kosasih /

ZONA PRIANGAN - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyebutkan pembelajaran online selama pandemi Covid-19 masih menemui banyak kendala.

Hal itu disampaikan pada acara Workshop Pendidikan “Efektivitas Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid- 19” di Hotel Sutan Raja Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat, Minggu 13 September 2020.

Kegiatan yang dihadiri para kepala sekolah dan tenaga pendidikan, selain jajaran Pemkab Bandung ini diselenggarakan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan RI.

Baca Juga: Di Saat Pandemi Covid-19, Inovasi Pembelajaran Harus Terus Digali

“Belajar dari rumah (BDR), khususnya yang daring dengan menggunakan fasilitas IT (Informasi dan Teknologi) masih banyak mengalami kendala, antara lain ketersediaan gawai, kuota dan jaringan internet,” kata Hetifah.

“Kondisi psikologis peserta didik, keterbatasan orang tua mendampingi anaknya dalam belajar, dan ancaman terjadinya kesenjangan mutu pendidikan yang semakin melebar sebagai akibat belum meratanya fasilitas IT,” imbuh Hetifah. Para siswa banyak merasa bosan menjalani proses pembelajaran di rumah.

Baca Juga: Persib Bakal Kontrak Profesional Empat Pemain

Ia menunjukkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa belajar dari rumah tidak disenangi siswa. “62,5 persen siswa menganggap belajar dari rumah tidak menyenangkan. Hambatan umum yang dihadapi siswa adalah kesulitan memahami pelajaran, kurang konsentrasi, ketidakhadiran guru, dan rasa bosan,” ungkap Hetifah.

Dalam rangka mendukung pembelajaran online, Hetifah mengatakan, pemerintah mengalokasikan bantuan kuota internet bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen sebesar Rp. 7,2 triliun. Selain itu, pemerintah juga memberikan tunjangan profesi bagi guru dan tenaga kependidikan, dosen dan guru besar sebesar Rp 1,7 triliun.***

Editor: Didih Hudaya ZP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x