Botram Dilakukan Pedagang, Petugas Seperti Tidak Ada Kerjaan Buka Tutup Jalan

- 21 September 2020, 03:49 WIB
JALAN Asia Afrika Bandung ditutup kembali pada jam-jam tertentu dan kebijakan itu dinilai sebagian kalangan  seperti tidak ada pekerjaan.*
JALAN Asia Afrika Bandung ditutup kembali pada jam-jam tertentu dan kebijakan itu dinilai sebagian kalangan seperti tidak ada pekerjaan.* /zonapriangan.com/PARAMA GHALY

ZONA PRIANGAN - Penutupan sejumlah ruas jalan di Kota Bandung dinilai tidak efektif dalam pencegahan Covid-19.

Sebaliknya, bagi pelaku usaha, kebijakan tersebut justru banyak mendatangkan kerugian.

Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) memberlakukan buka tutup jalan di jam-jam tertentu.

Baca Juga: Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Siap Buat Kamu Kenyang dan Kantong Hemat

Buka tutup jalan diberlakukan di simpang Jalan Otista-Suniaraja sampai dengan Otista-Asia Afrika.

Simpang Jalan Asia Afrika-Tamblong sampai dengan Asia Afrika-Cikapundung Barat.

Jalan Purnawarman-Riau sampai dengan Purnawarman-Wastukencana, Jalan Merdeka-Riau sampai dengan Merdeka-Aceh, Jalan Merdeka-Aceh sampai dengan Jalan Merdeka-jalan Jawa.

Baca Juga: Warga Bandung Perlu Tahu, Nanti Ada Jam Malam dan Tidak Bebas Lagi Nongkrong di Pusat Kota

Banyak pihak menilai penutupan jalan, seperti tidak ada kerjaan saja karena apa yang didapat dari menutup jalan cuma tiga jam saja.

Masyarakat awam saja, pasti paham mobil atau motor yang melintas kecil kemungkinan menebarkan virus corona.

Penutupan jalan justru mendatangkan kerumunan massa. Bahkan di media sosial beredar, pada jalan yang ditutup terjadi penumpukan massa yang sekadar foto-foto, main bola, main sepeda hingga makan bersama (botram).

Baca Juga: Cikapundung Riverspot Kurang Terurus, Bikin Wisatawan Malas Berkunjung

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru, Iwan Hermawan mengatakan, para pedagang pasar botram di tengah jalan sebagai protes terhadap kebijakan buka tutup jalan.

Menurutnya, para pedagang frustrasi dengan pemerintah Kota Bandung yang mengeluarkan kebijakan merugikan bagi pedagang.

"Itu aksi spontan dari pedagang dan karyawan Pasar Baru. Saya lihat ini fenomena sosial dari rasa frustrasi para pelaku UMKM terhadap kebijakan Pemkot Bandung," ujarnya.

Baca Juga: Mal Taman Anggrek Ramai Diperbincangkan, Apa Betul di Sana Banyak Bunga Anggrek?

Menanggapi kenyataan di lapangan, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengungkapkan akan segera mengevaluasi kebijakan buka tutup jalan.

"Ya, kalau protes boleh-boleh saja. Saya sudah bicara kepada gugus tugas harus ada evaluasi," ujar Oded kepada wartawan di Bandung, Minggu 20 September 2020.

Menurutnya, pihaknya bersama tim Gugus Tugas Covid-19 dan unsur Forkopimda akan segera membahas hal tersebut.

Baca Juga: Pot Gantung dan Tanaman Hias Menghilang. Ikon Kota Kembang Dipertanyakan

"Sekarang dievaluasi oleh gugus gugas terkait buka tutup jalan, saya harus ngobrol buka tutup jalan," paparnya seperti dikutip ZonaPriangan.com dari laman rri.co.id.***

 

 

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x