BPS Jabar Catat Nilai Neraca Perdagangan Luar Negeri Surplus USD1,64 Miliar, Nilai Ekspor Jabar Naik

- 4 November 2020, 12:51 WIB
BPS Jabar Catat Nilai Neraca Perdagangan Luar Negeri Surplus USD 1,64 Miliar, Nilai Ekspor Jabar Naik.
BPS Jabar Catat Nilai Neraca Perdagangan Luar Negeri Surplus USD 1,64 Miliar, Nilai Ekspor Jabar Naik. /Zonapriangan.com/Athalla Gibran Ramadhan

ZONA PRIANGAN - Meski masih dalam kondisi Pandemi akibat Covid-19 namun Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat mencatat neraca perdagangan luar negeri Provinsi Jawa Barat pada September 2020 mengalami surplus sebesar USD 1,64 Miliar.

Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Dyah Anugrah Kuswardani, MA. mengatakan secara total, nilai ekspor Jawa Barat mencapai USD 2,32 Miliar sedangkan nilai impor mencapai USD 0,68 Miliar.

”Bila dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ekspor Jawa Barat September 2020 mengalami kenaikan sebesar 8,36 persen, sementara impor mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen," beber Dyah kepada ZonaPriangan.com saat ditemui dikantornya, Rabu 4 November 2020.

Baca Juga: Setelah Tiga Hari Dicari, Akhirnya Tim SAR Gabungan Temukan Anak yang Tenggelam di Sungai Citarum

Oktober 2020, dikatakan Dyah Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi, gabungan tujuh kota di Jawa Barat mengalami kenaikan indeks dari bulan sebelumnya sebesar 105,82 menjadi 105,89 atau mengalami inflasi sebesar 0,07 persen. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,0605 persen.

”Komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi dan memberikan andil inflasi terbesar adalah cabe merah," ujar Dyah.

Dari 7 kota IHK di Jawa Barat, ditambahkan Dyah seluruhnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Kota Depok dan Kota Tasikmalaya masing-masing sebesar 0,14 persen.

Baca Juga: Dituntut 3 tahun Penjara, Jerinx: Siapa yang Ingin Memenjarakan dan Memisahkan Saya dengan Istri?

Sedangkan Inflasi terendah di Kota Cirebon dan Kota Bekasi masing-masing sebesar 0,01 persen.

NTP sebagai salah satu proxy indikator kesejahteraan petani di Jawa Barat pada Oktober 2020 sebesar 100,94 mengalami kenaikan sebesar 0,96 persen.

Demikian pula Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Jawa Barat mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen dengan capaian indeks sebesar 101,11.

Baca Juga: Cari Tahu Harga HP Xiaomi November 2020: Redmi 9C,Note 9, Note 8 Pro,Mi 10, dan Poco X3 NFC

Subsektor yang mengalami kenaikan NTP maupun NTUP antara lain subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, subsektor peternakan dan subsektor perikanan.

Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan indeks.

Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Jawa Barat kondisi September 2020 sebesar 32,68 persen, mengalami penurunan 2,27 poin dibandingkan Agustus 2020.

Baca Juga: Tarif Umrah Naik, Masyarakat Mengeluh dan Dinilai Sangat Memberatkan

Menurut klasifikasi hotel, dilanjutkan Dyah, TPK hotel bintang sebesar 37,43 persen mengalami penurunan 3,39 poin sedangkan TPK hotel nonbintang sebesar 19,98 persen mengalami kenaikan 0,64 poin.

"Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara tercatat melalui Bandara Husein Satranegara dan Pelabuhan Muarajati sebanyak 137 orang, naik 46,15 persen dibandingkan Agustus 2020,” ungkapnya.

Jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari Jawa Barat pada September 2020 sebanyak 14,90 ribu orang, meningkat sebesar 133,88 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Juga: Jerinx SID Kecewa, Hasil Sidang Dituntut Tiga Tahun Penjara

Volume muat barang dan peti kemas angkutan laut domestik Jawa Barat mencapai 111,54 ribu ton, naik sebesar 29,26 persen. Sebaliknya, muat barang dan peti kemas internasional mengalami penurunan 5,23 persen.

Sementara itu,lanjut Dyah, volume keberangkatan penumpang kereta api Jawa Barat tercatat sebanyak 629,21 ribu orang atau turun 6,76 persen dibandingkan Agustus 2020.

"Volume barang yang diangkut kereta api juga mengalami penurunan sebesar 9,66 persen," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x