Negara Bagian California Akan Memberlakukan Mayat Manusia Jadi Kompos

17 Agustus 2021, 20:42 WIB
Orang-orang kini bisa memilih untuk menjalani “reduksi organik alami” atau mayatnya dijadikan kompos.* /Recompose/

ZONA PRIANGAN – Cara-cara konvensional memperlakukan orang meninggal seperti proses kremasi dan penguburan dipercaya tidak sepenuhnya ramah lingkungan.

Kini, negara bagian California di Amerika Serikat mencoba untuk mengubahnya.

Sebuah peraturan baru yang dipertimbangkan oleh Senat California akan memungkinkan orang memutuskan perlakuan apa pada mayatnya, selain cara konvensional mengubur dan kremasi.

Baca Juga: China Siap Menghabisi 30 Ribu Tentara AS di Taiwan, Hu Xijin: Jawaban Saya Adalah Perang

Orang-orang mungkin tidak lama lagi bisa memilih untuk menjalani “reduksi organik alami”, dengan kata lain mengkompos mayat manusia.

Draft legislasinya telah diperkenalkan untuk kedua kalinya oleh anggota majelis California, Cristina Garcia pada Februari lalu.

Jika undang-undang ini disetujui, California akan menjadi negara bagian AS keempat yang melegalisasi proses mengkompos mayat manusia.

Baca Juga: Istana Presiden di Kabul Sudah Kosong, Pejuang Taliban Siap Jadikan Afghanistan Sebagai Emirat Islam

Proyek mengkompos manusia ini diciptakan oleh perusahaan yang disebut Recompose, seperti dilaporkan Los Angeles Magazine.

Walaupun pemikiran ini membiarkan mayat seseorang membusuk setelah kematiannya mungkin membuat kebanyakan orang merasa tidak nyaman.

Namun cara ramah linkungan ini ada relevansinya, khususnya memberikan efek ekstrem pada perubahan iklim.

Baca Juga: Ini Macam-macam Ilmu Pelet di Indonesia dan Ada Beberapa Doa yang Bisa Menangkalnya

Saat ini, warga California bisa memilih mayatnya untuk dikubur atau dikremasi, dengan air atau api.

Orang-orang yang sadar secara lingkungan kini mencari cara terbaik untuk memperlakukan fisik mereka sendiri setelah mati.

Menurut Manajer Recompose Anna Swenson, "reduksi organik alami memungkinkan secara harfiah dikembalikan ke Bumi".

Baca Juga: Govindan Gopalakrishnan Penganut Hindu yang Mendapat Julukan Manusia Masjid

Swenson mengatakan kepada The Guardian bahwa beberapa orang “menyukai gagasan menjadi bagian dari hutan saat mereka meninggal”.

Ketika mayat manusia diletakkan lewat reduksi organik alami, jenazah dikelilingi jerami, kayu, alfalfa sebelum ditempatkan di ruangan logam yang berudara.

Menurut The Guardian, sebulan setelah proses ini dimulai, tulang belulang mulai terurai menjadi tanah yang kaya nutrisi.

Baca Juga: Ini 8 Manfaat Air Perasan Buah Lemon, Nomor 3 Cocok untuk Orang yang Berniat Langsing

Proses ini baik untuk lingkungan, untuk satu daur ulang saja bisamencegah satu metrik ton karbondioksida memasuki atmosfer Bumi.

Dalam proses alami ini, tidak melibatkan bahan bakar selama kremasi dan gas rumah kaca pun diisolasi di dalam tanah.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler