Mengerikan, Galaksi Bima Sakti Memiliki Lusinan Lubang Hitam yang Siap Melahap Apa pun di Sekitarnya

1 September 2021, 21:47 WIB
Lubang hitam raksasa berada di galaksi kita.* /Sciencephoto.com/

ZONA PRIANGAN – Lusinan lubang hitam super raksasa atau supermasif mungkin tengah mencari kesempatan di sekitar Bima Sakti, melahap apa pun di jalurnya, menurut sebuah studi.

Para peneliti dari Universitas Harvard mensimulasikan formasi dan pergerakan sejumlah lubang hitam raksasa selama miliaran tahun dari evolusi alam semesta ini.

Mereka menemukan bahwa lubang hitam tersebut menjadi liar saat galaksi induknya bertabrakan dengan galaksi yang lebih besar, dan melontarkan lubang hitam tersebut dari pusatnya.

Baca Juga: Adele Menjalani Diet Sirtfood, Makin Seksi dengan Rok Mini saat Kencan dengan Rich Paul

Dan dengan lebih masifnya sebuah galaksi, black hole akan lebih jauh berkeliaran.

“Jangan khawatir, kemungkinan kita bertemu lubang hitam yang berkeliaran sangat kecil peluangnya,” menurut pakar astrofisika Angelo Ricarte kepada MailOnline.

“Alam semesta begitu luas bahkan ketika dua galaksi berisi ratusan miliar bintang menyatu bersama, bintang-bintangnya tidak akan bertabrakan,” tambahnya.

Baca Juga: YouTuber Wanita Asal Afghanistan Kirim Salam Perpisahan, Empat Hari Sebelum Terbunuh

Untungnya juga bagi kita, kebanyakan lubang hitam yang sangat liar itu secepatnya akan berakhir bergabung dengan black hole supermasif di pusat galaksi barunya.

Ini berarti akan menjauh dari lokasi sistem tata surya kita.

“Jika benar-benar ada lubang hitam supermasif berada di dekat kita, kita masih bisa mendeteksi keberadaannya dari pergerakan bintang-bintang terdekat,” tambah Dr Ricarte.

Baca Juga: Spiderman Asal China Memanjat Pipa Drainase untuk Mencapai Lantai 14 Apartemen Dongguan Tanpa Alat Bantu

Sementara lubang hitam reguler, yang terbentuk dari runtuhnya bintang-bintang, biasanya memiliki massa sekitar 5-20 kali matahari, sementara yang super raksasa bisa jutaan atau bahkan miliaran kali lebih berat.

Lubang hitam super raksasa biasanya ditemukan di jantungnya galaksi, beraksi sebagai jangkar untuk pusaran masa gas, debu, bintang, planet, dan benda langit di sekitarnya.

Bima Sakti, contohnya, berputar mengelilingi salah satunya yang disebut Sagitarius A*.

Baca Juga: Hindari Taliban, Ribuan Warga Miskin Terpaksa Jalan Kaki Meninggalkan Afghanistan Tempuh Perjalanan Berbahaya

Dalam studi baru mereka, Dr Ricarte dan koleganya menjalankan serangkaian simulasi kosmologi yang disebut “Romulus” untuk menjejak bagaimana lintasan lubang hitam yang berkeliaran mungkin terjadi miliaran tahun lalu.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Mail Online News

Tags

Terkini

Terpopuler