Ini Penjelasan Bulan Purnama di Bulan Juli Disebut Thunder Moon dan Warnanya Cenderung Oranye

- 23 Juli 2021, 21:01 WIB
The Buck Moon akan menerangi langit malam di Bulan Juli.*
The Buck Moon akan menerangi langit malam di Bulan Juli.* /Daily Mirror /Andy Commins

ZONA PRIANGAN - Buck Moon atau Thunder Moon menjadi nama khusus bulan purnama di Bulan Juli 2021.

Menurut NASA, bulan purnama pada Bulan Juli memiliki nama khusus karena terkait dengan tradisi penduduk asli Amerika.

Penduduk asli Amerika punya perhitungan kalau Bulan Juli merupakan masa tumbuhnya tanduk pada dahi rusa.

Baca Juga: Rumah Hantu Tanpa Pemilik tapi di Meja Makan Tersaji Menu Sarapan yang Baru Dibuat

Selain itu, di Bulan Juli juga sering terjadi badai petir, padahal cuaca cenderung panas dan kering.

Dikutip dari Daily Star, keunikan lain bulan purnama pada Bulan Juli, yakni pada warnanya yang cenderung oranye.

Bulan purnama Juli 2021 secara teknis akan terjadi pada hari Sabtu, 24 Juli. Ini akan mencapai titik penuhnya pada pukul 3.36 pagi waktu Inggris, menurut Royal Observatory Greenwich.

Baca Juga: Petugas Kamar Mayat Kaget Melihat Pasien Operasi Usus yang Meninggal Lagi Duduk di Lantai

Namun, itu akan paling terlihat oleh orang-orang di Inggris dan penduduk dunia lainnya, pada Jumat malam, 23 Juli.

Pada titik-titik tertentu dalam setahun, bulan akan terlihat lebih besar saat melewati fase bulan purnama.

Ada empat fase bulan utama yang dilaluinya dalam siklus bulan 29,53 hari, yakni bulan purnama, bulan baru, kuartal pertama dan kuartal terakhir.

Baca Juga: Persediaan di Supermarket Mulai Kosong Termasuk Air Kemasan, Sebagian Pekerja Wajib Isolasi

Saat melewati berbagai tahap, warna bulan akan tampak berubah, tergantung pada seberapa banyak atmosfer yang harus dilalui cahayanya sebelum mencapai bumi.

Ketika bulan rendah di langit, cahaya akan mengenai sudut yang lebih dangkal, yang berarti ia harus melewati lebih banyak atmosfer sebelum mencapai bumi.

Ada penjelasan dari NASA mengapa bulan cenderung terlihat berbeda ketika rendah di langit.

Baca Juga: Geng Narkoba Brasil Eksekusi Wanita Kembar Disiarkan Langsung Lewat Instagram

Ini terjadi karena cahaya bulan menempuh jarak yang lebih jauh melalui atmosfer.

Saat menempuh jalur yang lebih panjang, lebih banyak panjang gelombang cahaya yang lebih pendek dan biru yang tersebar, meninggalkan lebih banyak panjang gelombang yang lebih panjang dan lebih merah.

Selain itu, debu atau polusi juga dapat memperdalam warna kemerahan.

Baca Juga: Ashanti Meninggal Akibat Penyakit Penuaan Dini, Umur 18 Tahun Setara Nenek 144 Tahun

Berikut adalah daftar sisa bulan purnama yang akan datang pada tahun 2021:

22 Agustus, 21 September, 20 Oktober, 19 November, 19 Desember.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x