Jumlah peluncur rudal DF-26 bertambah dari 200 pada 2019 menjadi 350 pada awal tahun ini, lapor The Washington Examiner.
Sementara itu, AS terus menggelontorkan miliaran dolar untuk pengembangan rudal hipersonik dan mendanai sekitar delapan program.
Baca Juga: Kejadian Aneh, 24 Kapal Perang Jepang yang Tenggelam Muncul Kembali di Iwo Jima
Paul berkata: “Kami baru saja berada di tingkat pertama dari apa yang akan menjadi rumah kartu yang semakin tinggi."
“Kami berada di awal siklus yang tidak pernah berakhir. AS dan China akan terus mengambil langkah untuk mencoba dan mengeksploitasi kerentanan satu sama lain," ujarnya.
“Ini pasti akan melihat seluruh kawasan Asia-Pasifik terhubung dengan sistem senjata paling kuat, canggih, dan mematikan yang pernah ada,” jelasnya.***