Namun, para pejabat intelijen AS dibuat tercengang setelah China meluncurkan roket ke luar angkasa pada Agustus.
Roket itu diduga berisi kendaraan luncur hipersonik yang mengelilingi dunia sebelum melaju menuju sasarannya.
Baca Juga: Buaya Besar Terengah-engah dalam Belitan Anaconda Selama 40 Menit di Tepi Sungai Cuiaba, Brasil
Beijing membantah menembakkan rudal hipersonik ketika Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengklaim objek itu hanya "pesawat ruang angkasa".
Uji coba rudal diduga dilakukan hanya beberapa bulan setelah muncul laporan bahwa pejabat China sedang membangun pangkalan silo nuklir di padang pasir.
Para ahli berpikir bahwa satu pangkalan di dekat Yumen akan menampung sekitar 120 silo, sedangkan yang kedua di dekat Humi akan menampung sekitar 110 silo.
Baca Juga: Janda Miskin Sembilan Anak Menangis, Hidupnya Terancam dengan Hukuman Gantung di Sabah Malaysia
Setiap silo dapat menampung rudal nuklir – mampu membawa hingga 12 hulu ledak. Secara teori, ini bisa melihat peningkatan persenjataan China menjadi lebih dari 800.***