Alexander terjangkit polio pada tahun 1952 ketika dia berusia 6 tahun dan tinggal bersama keluarganya di pinggiran kota Dallas.
"Saya kehilangan segalanya: kemampuan untuk bergerak, kaki saya tidak bisa menahan saya dan kemudian saya tidak bisa bernapas," kenangnya dalam video yang dibagikan oleh Reuters.
Baca Juga: Bersin Bukan Sekadar Tanda Mau Pilek tapi Bukti Tubuh Masih Sehat, Ucapkanlah Alhamdulillah
Sebagai anak muda, ia menjadi lumpuh dari pinggang ke bawah dan dilarikan ke rumah sakit dan ditempatkan di paru-paru besi.
Paru-paru besi adalah kapsul kedap udara yang menyedot oksigen melalui tekanan negatif, memungkinkan paru-paru mengembang dan pasien bernapas, lapor Medscape.
Alat ini besar dan tidak praktis dan mengharuskan orang yang menggunakannya untuk berbaring di dalam selama operasi.
Baca Juga: Sehabis Kencing Jangan Lupa Berdehem Tiga Kali, Ini Penjelasannya
Mengingat kelumpuhan Alexander, dan ketergantungannya pada mesin besar, dokter mengurangi harapan mereka untuk masa depannya - tetapi "Polio Paul" tidak pernah menyerah.
“Saya tidak pernah menyerah, dan saya [masih] tidak akan menyerah,” tegas Alexander dalam video barunya yang dikutip nypost.
Alexander, yang mengaku tidak suka hanya menonton TV sepanjang hari, mulai belajar dan lulus dari sekolah menengah dengan pujian.