ZONA PRIANGAN - Sekali-kali mengubah kebiasaan merokok dari sigaret ke sigaret elektronik atau vape tidak serta merta menurunkan kemungkinan si perokok menderita kerusakan jantung dan paru-paru, menurut sebuah studi baru-baru ini.
Para pakar di Amerika Serikat telah mempelajari kesehatan dan kebiasaan merokok orang- orang Amerika, dan menemukan bahwa merokok vape ada hubungannya dengan tanda-tanda bahaya kardiovaskular rendah.
Namun, kebiasaan merokok sigaret sekaligus rokok vape ternyata lebih merusak dibanding hanya merokok sigaret secara eksklusif.
Baca Juga: Ibu Tak Bertanggung Jawab, Pesta Miras & Narkoba hingga Teler Anak Terlantar, Kaget Lihat Akibatnya
Dalam studi tersebut, pakar kesehatan masyarakat Andrew Stokes dari Universitas Boston dan koleganya menganalisis data kebiasaan merokok dan kesehatan lebih dari 7.000 orang Amerika, dan memfokuskan pada terjadinya peradangan dan stres oksidatif dalam tubuhnya.
Ada tanda-tanda kunci yang bisa digunakan untuk memprediksi serangan jantung dan gagal jantung.
Hasil studi menemukan ada sekitar 10 persen partisipan dilaporkan menggunakan kombinasi rokok tradisional dan rokok elektronik.
Baca Juga: Senator Partai Republik: Beijing Tengah Mempersiapkan ‘Perang Dunia III’ di Laut Natuna Utara
Tim ini menemukan bahwa yang merokok vape secara eksklusif memiliki level rendah tanda-tanda bahaya kardiovaskular dibanding yang tidak merokok sama sekali.