Gunung Berapi Es yang Menjulang Tinggi Diidentifikasi di Pluto

- 1 April 2022, 15:23 WIB
Sebuah wilayah berbentuk hati bernama Sputnik Planum terlihat dalam tampilan yang disempurnakan dari Pluto dalam gambar tak bertanggal dari pesawat ruang angkasa New Horizons NASA, yang terbang melewati planet kerdil pada tahun 2015.
Sebuah wilayah berbentuk hati bernama Sputnik Planum terlihat dalam tampilan yang disempurnakan dari Pluto dalam gambar tak bertanggal dari pesawat ruang angkasa New Horizons NASA, yang terbang melewati planet kerdil pada tahun 2015. /REUTERS/NASA/JHUAPL/SwRI/Handout via Reuters

Studi ini tidak hanya menemukan bukti ekstensif untuk cryovolcanism tetapi juga bahwa itu telah berumur panjang, bukan satu episode, kata ilmuwan planet Southwest Research Institute Alan Stern, peneliti utama New Horizons dan rekan penulis studi.

"Apa yang paling menarik tentang Pluto adalah bahwa ia sangat kompleks, serumit Bumi atau Mars, meskipun ukurannya lebih kecil dan jaraknya yang tinggi dari matahari," kata Stern.

Baca Juga: Jalan-jalan Rusia Terlihat Seperti Situs Bom, Pengguna Reddit Tak Heran karena Mereka Pergi Berperang

"Ini adalah kejutan nyata dari terbang lintas New Horizons, dan hasil baru tentang cryovolcanism menekankan kembali ini secara dramatis," tambahnya.

Para peneliti menganalisis daerah barat daya Sputnik Planitia, cekungan besar berbentuk hati Pluto yang diisi dengan es nitrogen. Mereka menemukan kubah besar berukuran 18-60 mil (atau sekitar 30-100 km), terkadang bergabung untuk membentuk struktur berbentuk lebih kompleks.

Ketinggian yang disebut Wright Mons, salah satu yang tertinggi, mungkin terbentuk dari beberapa kubah vulkanik yang bergabung, menghasilkan bentuk yang tidak seperti gunung berapi di Bumi. Meskipun bentuknya berbeda, ukurannya mirip dengan gunung berapi besar Mauna Loa di Hawaii.

Baca Juga: Terkini: Depot Minyak Rusia yang Besar Terbakar Saat Ukraina Menyerang Sisi Perbatasan Putin

Seperti Bumi dan planet lain di tata surya kita, Pluto terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Berdasarkan tidak adanya kawah tumbukan yang biasanya akan terakumulasi dari waktu ke waktu, tampaknya cryovolcano-nya relatif baru, terbentuk dalam beberapa ratus juta tahun terakhir.

"Itu masih muda dalam skala waktu geologis. Karena hampir tidak ada kawah tumbukan, kemungkinan proses ini masih berlangsung bahkan hingga hari ini," kata Singer.

Baca Juga: Scot, Seekor Hiu Putih Raksasa yang Melakukan Perjalanan 4.000 Mil untuk Sampai di Lepas Pantai Florida

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah