Para ahli mempertanyakan pusat data milik raksasa teknologi China Alibaba Group Holding atau ByteDance apakah akan masuk status superkomputer berdasarkan dimensi baru, bahkan jika bukan itu yang dimaksudkan oleh regulator AS.
"Pembuatan pusat data seperti Alibaba atau ByteDance akan berpotensi mencapai pengembangan petaflop," kata analis chip CCS Insight Wayne Lam, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.
Baca Juga: Untuk Memerangi Krisis Tenaga Kerja, Penanam Sawit Malaysia Menggunakan Teknologi Robot dan Drone
Seiring dengan meningkatnya teknologi maka definisi baru tidak mungkin berubah. Superkomputer China saat ini mungkin akan menjadi standar perusahaan pada suatu saat nanti.
Tapi mereka akan dihadapkan dengan pembatasan yang diberlakukan mulai hari Jumat untuk menghentikan chip apa pun yang dibuat dengan teknologi dari AS yang masuk ke China.
Implikasinya, perusahaan mungkin akan mengalami keterbatasan superkomputer dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: AS Ingin Hancurkan Industri Chipset China dengan Menerbitkan Aturan Ekspor Terbaru
Seorang profesor ilmu komputer yang memimpin sebuah kelompok TOP500 yang mengurutkan superkomputer tercepat di dunia, Jack Dongarra, mengatakan dirinya tidak setuju dengan definisi statis.
"Masalahnya adalah definisi superkomputer akan berubah seiring dengan berjalannya waktu," kata Jack Dongarra via email.
Definisi daya komputasi per kaki kubik juga dapat menawarkan ruang untuk solusi kreatif. Misalnya, kata seorang ahli, gunakan kabel serat optik untuk menyatukan daya komputasi yang sangat besar pada ruang yang lebih besar.