Orang kedua yang mengetahui situasi tersebut mengatakan banyak pekerja tetap berada di pabrik Zhengzhou dan produksi terus berlanjut.
Di bawah kebijakan nol-Covid-19 China yang sangat ketat, daerah harus bertindak cepat untuk memadamkan wabah, lewat langkah-langkah, termasuk 'lockdown' skala penuh.
Pabrik-pabrik di daerah yang terkena dampak sering dibiarkan tetap buka dengan syarat mereka beroperasi di bawah sistem "loop tertutup" di mana staf tinggal dan bekerja di lokasi. Bagi dunia bisnis, pengaturan seperti itu menimbulkan banyak kesulitan.
Foxconn pada 19 Oktober melarang makan di kantin di pabrik Zhengzhou dan mengharuskan pekerja untuk makan di asrama. Dikatakan produksi normal.
Langkah-langkah itu menyebabkan orang-orang yang mengatakan mereka bekerja di pabrik itu melampiaskan frustrasi soal perawatan dan ketentuan mereka melalui media sosial.
Baca Juga: Elon Musk Resmi Jadi Pemilik Baru Twitter, Segera Memecat Eksekutif Puncak Guna Mewujudkan Ambisinya
Di media sosial beredar unggahan foto dan video karyawan Foxconn yang kabur, berjalan melintasi ladang di siang hari dan di sepanjang jalan di malam hari.
Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian unggahan tersebut.
Foxconn belum mengungkapkan apakah ada pekerja di lokasi Zhengzhou yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pihak berwenang sejak 19 Oktober melaporkan 264 kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan tengah.