Network
ZONA PRIANGAN - Menurut laporan terbaru oleh analis Ming-Chi Kuo, Apple telah mencari cara memangkas biaya produksi iPhone 12 untuk mengimbangi biaya penambahan 5G ke jajaran iPhone 12.
Melihat data pemasok, menambahkan dukungan sub-6 5G ke iPhone menelan biaya hingga 85 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp. 1,2 juta, sementara menambahkan 'millimetre-wave' bisa mencapai 135 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp. 1,9 juta, demikian dikutip Zona Priangan dari GSMarena.
Raksasa teknologi yang berbasis di Kota Cupertino itu telah menekan pemasoknya untuk mencoba dan mengurangi biaya suku cadang dan akan menggunakan desain baterai yang lebih sederhana di seri iPhone 12 untuk mengimbangi sebagian dari biaya tambahan itu.
Baca Juga: Polres Indramayu Siapkan Personel Kawal Pilkada Serentak 2020
Spesifikasi dari baterai iPhone 12 dilaporkan memiliki jumlah lapisan yang lebih sedikit dan area yang lebih kecil, yang akan memangkas biaya antara 40-50% dibandingkan dengan iPhone 11.
Apple dilaporkan, akan meninggalkan 'hard board design', dan hanya menggunakan 'soft board battery design' untuk seri iPhone 12 pada 2021, yang semakin mengurangi biaya produksi.
Terlepas dari peningkatan biaya penambahan 5G ke jajaran iPhone 12 tahun 2020, Apple ingin menjaga harga sedekat mungkin dengan seri iPhone 11, untuk menjaga momentum penjualan setelah pandemi.
Baca Juga: Lima Pemain Persib Ini Punya Usaha Sampingan
Juga menurut laporan Kuo, perusahaan teknologi berlogo apel coak itu telah memberikan tekanan pada pemasok papan sirkuit untuk AirPods 2 dan suku cadang tersebut telah menjadi 25-35% lebih murah sejak paruh pertama 2020.
