Destinasi Wisata Gunung Puntang Kembali Dibuka

24 Agustus 2020, 19:37 WIB
Obyek wisata Gunung Puntang Dibuka kembali.*/ISTIMEWA /
ZONA PRIANGAN - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha menyatakan, pihak pengelola destinasi wisata Gunung Puntang Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Jawa Barat, sejak Minggu 23 Agustus 2020 kemarin, sudah dibuka kembali obyek wisata alam tersebut. 
 
Sebelumnya, destinasi wisata Gunung Puntang itu sempat ditutup pada 18 Agustus 2020 lalu.
 
Penutupan sementara waktu itu, merupakan inisiasi pihak pengelola destinasi wisata Gunung Puntang setelah ada warga di luar kawasan destinasi wisata itu yang merupakan pegawai di lingkungan Puskesmas Cimaung terkonfirmasi positif Covid-19.
 
Baca Juga: Kemping di Tepian Waduk Jatiluhur, Wisata yang Menyenangkan
 
Untuk itu, dalam penutupan sementara destinasi wisata itu tidak ada kaitannya dengan kejadian Covid-19 di lokasi wisata. 
 
"Dibuka atau ditutupnya destinasi wisata itu merupakan hak  pihak pengelola Gunung Puntang," kata Yosep ketika dihubungi galamedianews.com melalui sambungan telepon, Senin 24 Agustus 2020 sore. 
 
Tetapi secara umum, Yosep melihat penerapan protokol kesehatan di lokasi destinasi wisata di Kabupaten Bandung, khususnya di obyek wisata Gunung Puntang sudah bagus. Termasuk di tempat-tempat destinasi wisata lainnya di Kabupaten Bandung, sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan baik. 
 
Baca Juga: 50 Chef Masak 7.500 Porsi Nasi Kotak, Dibagikan untuk Warga Terdampak Covid-19 dan Kaum Dhuafa
 
Yosep menuturkan, destinasi wisata Gunung Puntang yang sebelumnya sempat ditutup sementara itu, merupakan inisiasi dari pihak pengelola.
 
"Penutupan sementara destinasi wisata Gunung Puntang itu bukan karena ditutup. Itu karena ada inisiasi dari pihak pengelola destinasi wisata Gunung Puntang karena ada warga di Kecamatan Cimaung yang terkonfirmasi positif Covid-19.
 
Selama penutupan sementara, pihak pengelola destinasi wisata melakukan penyemprotan disinfektan.
 
Baca Juga: Viral di Media Sosial, Menara Eiffel KW di Kampung Baranang Cahaya Bikin Penasaran Pengunjung  
 
Jadi penutupan sementara itu tidak ada kaitannya dengan Covid-19 di lokasi wisata. Obyek wisata Gunung Puntang dinilai aman," jelas Yosep.
 
Sampai saat ini, imbub Yosep, secara umum destinasi wisata di Kabupaten Bandung aman dari kunjungan wisatawan karena pihak pengelola wisata sejak dari awal sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. 
 
"Secara umum destinasi wisata di Kabupaten Bandung sudah terverifikasi. Karena setiap saat, kita dari Disparbud selalu komunikasi dengan pihak pengelola untuk selalu mengingatkan menerapkan protokol kesehatan.
 
Baca Juga: Kini Kereta Priority Beroperasi Kembali di Rangkaian KA Argo Wilis, Buruan Pesan Tiketnya
 
Secara umum destinasi wisata di Kabupaten Bandung sudah melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dengan baik,"  katanya. 
 
Selama melakukan pemantauan di lapangan, Yosep pun sempat menegur dan mengingatkan satu sampai dua orang pengelola cafe di kawasan Bandung Utara.
 
"Di antaranya, di cafe itu ada tempat cuci tangannya, tapi alat pengukur suhunya tak ada," ujarnya.
 
Baca Juga: Libur Panjang, Ciwidey, Lembang, Ciater, Linggarjati, Pangandaran dan Karangsong Mulai Padat
 
Untuk pencegahan penularan Covid-19, ia pun berharap di setiap unit usaha, seperti destinasi wisata, hotel, restoran, cafe, kolam renang, tempat hiburan harus ada Satgas Covid-19 internal.
 
"Satgas internal itu bertugas untuk melakukan pengawasan saat tempat wisata itu operasional. Pelanggaran itu bisa saja dari pengelola atau pengunjung," katanya. 
 
Ia berharap dengan adanya Satgas internal di masing-masing unit usaha itu, agar destinasi wisata di tengah pandemi Covid-19 bisa berjalan normal. 
 
Baca Juga: Kampung Kopi Banaran, Sensasi Minum Kopi di Alam Pegunungan
 
"Jika tidak disiplin protokol kesehatan kemudian kasus terus meningkat, ancamannya terhadap dunia usaha itu sendiri.
 
Semakin disiplin peluang usaha akan semakin baik, dan disiplin lemah peluang berhentinya usaha semakin besar karena kemungkinannya penyebaran (Covid-19) semakin luas," pungkasnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler