Pedagang Nekat, Menjajakan Barang di Atas Rel Kereta Api yang Masih Aktif

25 Agustus 2020, 10:49 WIB
TERLIHAT suasana pedagang saat memberekan lapak ketika kereta api datang.*/PARAMA GHALY /

ZONA PRIANGAN - Banyak hal-hal nekat yang dilakukan masyarakat yang kadang bisa mendatangkan maut.

Tapi pernahkah membayangkan sesuatu yang nekat dan bisa membahayakan justru jadi tontonan menarik?

Itu bisa dilihat jika kita jalan-jalan ke Thailand dan menyempatkan diri berkunjung ke Pasar Maeklong.

Baca Juga: Ban Puen Palace, Istana Kerajaan yang Berubah Menjadi Museum

Pasar Maeklong yang terletak 72 km atau satu jam perjalanan arah barat daya Bangkok itu sebenarnya pasar tradisional seperti pada umumnya.

Di sana banyak ditemui para pedagang yang menjual, beras, tepung, gula, sayuran, buah-buahan, daging, ikan hingga bumbu dapur.

Namun, yang membuat munculnya kesan nekat itu, para pedagang di sana menjajakan barangnya di atas rel kereta yang masih aktif.

Baca Juga: Di Pantai Ini Banyak Monyet, Wisatawan Dilarang Mempertontonkan Aurat

Barang-barang yang ditawarkan pedagang menutup rel jalur kereta api, sementara lokomatif masing melintas di area tersebut.

Para pedagang dan pembeli pun melakukan transaksi di atas rel kereta api yang masih aktif.

Senekat itulah orang-orang Thailand, hingga tak takut tertabrak kereta api?

Baca Juga: Mau Awet Muda, Berendamlah di Air Terjun Martolu

Keruan saja, kondisi seperti jadi mengundang rasa penasaran, terutama para turis yang berasal dari luar Thailand.

Banyak yang datang ke Pasar Maeklong, hanya ingin mengetahui bagaimana reaksi pedagang dan pembeli jika kereta api melintas.

Ternyata para pedagang di Pasar Maeklong cukup kreatif untuk mengantisipasi laju kereta api.

Baca Juga: Legenda Rakyat, Air Terjun Mursala Berasal dari Tangisan Seorang Putri

Lapak-lapak yang mereka dirikan tidak dipatenkan. Semua lapak milik pedagang yang menutupi real kereta api, ternyata di bawahnya menggunakan roda.

Mereka pun membuat jalur rel sendiri untuk lapaknya, untuk memudahkan saat mendorong barang dagangan.

Para pedagang yang ada di kanan kiri rel, cukup mendorong lapak beroda menghindar satu meter dari badan kereta api yang melintas.

Baca Juga: Sudah Merasakan Goyangan hingga Menjerit-jerit, Kok Bayarnya Cuma Rp 2.000,00

Cukup satu meter? Apakah barang dagangan tidak berantakan terkena hembusan angin gerbong kereta yang melaju?

"Sudah aman mundur satu meter. Barang dagangan tidak ada yang terbang," kata Waen, pedagang wanita yang menyediakan aneka keripik.

Soalnya kereta kalau melintas wilayah ini, lajunya tidak kencang. Kereta akan berjalan pelan, sekitar 15 km/jam.

Baca Juga: Tips Berendam di Kolam Air Panas, Jangan Terlalu Banyak Melakukan Gerakan

Pedagang di sini pun sudah terampil bongkar pasang tenda, sebelum kereta datang

Pemandangan pedagang Pasar Maeklong saat membongkar pasang lapak menjelang kereta api melintas memang sangat menarik.

Para wisatawan, ada yang senyum-senyum ada pula yang cukup geleng-geleng kepala.

Baca Juga: Hati-hati Memasuki Kawasan Cadas Pangeran, Sering Terjadi Peristiwa Aneh Menimpa Pengendara

Suasananya memang sempat mencekam saat lokomotif muncul dan memasuki wilayah pasar.

Sebelum membongkar lapak dan tenda, para pedagang setempat mengingatkan agar para pembeli, utamanya wisatawan untuk segera menepi, menjauh dari rel.

Menurut Klahan penjual buah-buahan, kereta melintas di wilayah Pasar Maeklong ada empat kali dalam sehari.

Baca Juga: Cerita Munjul Bangke dan Misteri Cikurubuk Sekitar Waduk Darma Kuningan

Pedagang pun sudah hafal jam berapa saja harus membereskan dasarannya agar tidak tertabrak kereta.

Mereka harus siap-siap bongkar pasang pada pukul 08.30, siang hari mereka kembali harus waspada pada pukul 11.10.

Jadwal kereta berikutnya yang harus diantisipasi yakni pada pukul 14.30 dan 17.40. Perlu diketahui waktu Thailand dan Indonesia bagian barat, nyaris tidak ada perbedaan.

Baca Juga: Warga Desa Lumbu Masih Menurut Pesan Sesepuh, Tidak Berani Tebang Pohon Bambu Sembarang Waktu

Jadi bagi para wistawan yang ingin menikmati aksi pedadang di atas rel kereta api, harus mencatat jam-jam tersebut.

Jangan khawatir untuk mendapatkan oleh-oleh khas Thailand di Pasar Maeklong.

Selain makanan berupa keripik buah atau manisan buah, tersedia pula kerajinan khas masyarakat setempat.

Baca Juga: Perjanjian Linggarjati, Belanda Ngotot Ingin Menguasai Bangunan Bekas Gubuk Janda Jasitem

Atau ada juga yang simpel cukup dengan membeli kaus dengan gambar kereta api atau suasana jual beli Pasar Maeklong.***

 

 

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler