Baca Juga: Rajin Membaca Surat Al Ikhlas di Setiap Ada Kesempatan, Kematian Muawiyah Dimuliakan Allah SWT
Di situlah para pejiarah yang tidak membawa perbekalan, bisa menyiapkan diri untuk membeli makanan atau minuman.
Dijual juga berbagai jenis tongkat penyangga, untuk membantu para pejiarah yang berusia lanjut saat melakukan pendakian.
Di awal pendakian Jabal Nur, pejiarah masih merasa nyaman melakukan perjalanan. Perlu diketahui, hampir sebagian besar peziarah melakukan perjalanan ke puncak Jabal Nur pada dini hari.
Baca Juga: Dikira Hoaks, Warga Cirebon Kaget Isi BBM Pertalite di SPBU Kesenden Cuma Bayar Rp6.450,00 per Liter
Suasana sekitar masih gelap, jadi sangat berguna alat penerangan berupa senter. Pastikan senter masih menggunakan baterai yang baru, sehingga sinarnya membantu perjalanan.
Sepertiga perjalanan, pejiarah terus melahap rute yang menanjak. Jarang ditemui medan yang mendatar, sehingga pejiarah sulit untuk menghela napas panjang. J
ika perjalanan normal, baru pada menit ke-15 pejiarah menemukan tempat berupa saung-saung. Di lokasi itu, peziarah bisa beristirahat dan mengatur napas.
Baca Juga: Pecel Parti, Kuliner Khas Magetan, Jawa Timur yang Cocok dengan Perut Orang Sunda
Setelah sepertiga perjalanan, memang banyak tempat peristirahatan yang bisa dijumpai peziarah.