Mengenal Wisata Edukasi Marerang di Majalengka, Wajib Dikunjungi

- 7 Maret 2021, 17:37 WIB
Wisata Edukasi Marerang di Majalengka.
Wisata Edukasi Marerang di Majalengka. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar

ZONA PRIANGAN - Puluhan perempuan isnpiratif di Blok Iser, Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, ubah Tempat Pembuangan Sampah Akhir di Kebun bambu menjadi sebuah pusat wisata alam nan indah dan bersih serta memiliki tempat  pembelajaran dan permainan kabaheulaan (permainan tempo dulu) bagi anak-anak yang datang berkunjung. Lokasi wisata ini disebut “Marerang”

Kini kebun bambu disulap menjadi tempat menyenangkan untuk bermain remaja, dewasa dan anak-anak dengan dekorasi yang kesemuanya memanfaatkan bahan anyaman bambu dan kayu serta kerajinan industri rumahan yang ada di kampung .

Dekorasi yang dipergunakan tersebut antara lain tipluk atau biasa juga disebut besek, yang digantung di setiap pohon bambu namun nampak sangat artistik, dudukuy (topi bambu), aseupan, nyiru dan lain-lain.

Baca Juga: Ternyata Ini Rahasia Mengapa Empal Gentong Cirebon Terasa Nikmat

Disana juga terdapat miniatur leuit (lumbung padi) dan goong yang kerajinan warga Blok Iser yang produksinya sudah dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia.

Beberapa sudut rumpun bambu dijadikan tempat untuk berswa foto yang didekorasi dengan cukup menarik, beberapa nyiru yang dicat kontras dan diberi tulisan yang menarik bagi remaja seperti  “Cintaku Tak Akan Luntur” “Pawon Ema” (dapur ema) karena di sana terdapat sebuah tungku lengkap dengan peralatan dapurnya seperti seeng (dandang), kuali yang terbuat dari gerabah, nyiru dan lain-lain sehingga anak-anak kini bisa mengetahui bagaimana orang tua tempo dulu memanan nasi.

Disana terdapat dua goong yang di bagian tengah antara goong diberi tulisan “Goong Cinta”. Bagi pengunjung yang datang yang ingin mengucapkan rasa cinta atau bahasa remaja sekarang akan melaksanakan “proklamasi” mengikat janji kasih bersama pasangannya bisa menabuh goong di sana sebagai awal mereka melakukan pacaran.

Baca Juga: Pihak Teddy Ajak Rizky Febian Bertemu Hari Ini, Jatuh Tempo Rizky Febian Minta Aset Miliaran Dikembalikan!

Sebaliknya di tempat lainnya ada nyiru bertulis “abdi isin tos ingkar janji” dengan cart dasar berwarna pink.

Yang menarik, tempat wisata yang sekelilingnya  pepohonan bambu ini, pengelola tidak merusak rumpun bambu.

Namun rumpun bambu justru dijadikan daya tarik sendiri. Untuk membatasi setiap rumpun ditutup dengan pagar mabu pendek dan hanya menutup bonggol.

Baca Juga: Tubuh Ideal Jisoo Blackpink Menjadi Pusat Perhatian

Ada pula diantara pohon bagian ujungnya sengaja di tarik sehingga rimbun dan pengunjung bisa berjalan di lorong yang teduh yang menjadi pertemuan ujung mambu.

Disana banyak dijadikan tempat swa foto oleh pengunjung. Bambu-bambu disana beragam jenis diantaranya bambu tali, bitung dan surat.

Tempat wisata tersebut bernama “Marerang”. Disebut marerang menurut keterangan Inisiator wisata kreatif Wiwin Nurwianti (35) serta salah seorang pengelola Nela Noniar dan salah seorang dekorator Entus, karena kawasan wisata berada di perkebunan bambu yang biasanya mambu memiliki sumber gatal (sunda:merang).

Baca Juga: Tes Sederhana di TikTok Diklaim Dapat Mengungkap Seseorang Itu Psikopat

Disampaikan Wiwin, lokasi wisata yang luasnya sekitar 1 hektaran ini, pada awalnya adalah perkebunan bambu yang jarang dijamah sehingga terkesan angker. Dan bahkan sebagian tempat dijadikan tempat pembuangan sampah akhir.

“Sampah menumpuk hingga ketinggian 50 cm dan cukup luas, banyak beling dan aneka sampah lainnya karena hampir semua warga membuang sampah di sini,” ungkap Wiwin.

Ketika pandemi Covid-19 terjadi, banyak wanita yang bekerja di kota kehilangan pekerjaan karena di PHK atau hanji hanya dibayar setengahnya.

Baca Juga: Amanda Manopo Siap Kembali Berakting di Ikatan Cinta, Setelah Sakit Tipes dan Absen Syuting Selama Seminggu

Sementara mencari pekerjaan lainpun tidak bisa, berdagang sebagian tidak punya modal dan bakat.

Latar belakang lainnya pembangunan lokasi wisata inipun untuk menghilangkan kesan minor yang terjadi belakangan ini, yang beberapa waktu lalu sempat ada remaja usia 19 tahun membunuh tetangganya dan korbannya adalah pamili Wiwin. Sejak itu kesan yang muncul di Blok Iser adalah sesuatu yang  tidak enak di dengar.

Wiwin kemudian mengajak beberapa wanita kampung tersebut untuk mengubah tempat tersebut menjadi sebuah wisata, agar memiliki aktifitas dan Blok Iser bisa menjadi tempat yang banyak dikunjungi orang luar.

Baca Juga: Savadori dan Espargaro Memperkenalkan Mesin MotoGP Untuk Musim 2021 pada Peluncuran Secara Online

Semula mengajak membersihkan sampah terlebih dulu. Itu berlangsung hingga beberapa pekan karena banyaknya sampah yang banyak serta banyak beling.

Sampah dikubur ke lubang semua dikerjakan 37 perempuan karena kaum laki-laki tak bersedia serta menganggap sebuah pekerjaan yang sia-sia.

“Kebun bambu ini milik lima orang warga, mili Ma Emin,  Sarbini,  Rasih,  Wiwin, Onoh. Semua pemilik mengijinkan untuk dirubah menjadi tempat wisata dan mereka bergabung untuk mengelola dan membersihkan dan mereka kini berjualan di kawasan wisata ini. Pemuda saat itu tidak ada yang merespon, tapi sebagian bapak-bapak akhirnya bersedia membantu kami,” kata Wiwin yang menamai kelompoknya Kartini Iser.

Baca Juga: V BTS Menghilang di Medsos, Penggemar Bilang WE MISS YOU TAEHYUNG, Hingga Tren di Dunia, Dimana V?

Setelah dibersihkan mulai menarik dihias dengan dekorasi dan akhirnya awal November tahun 2020 lalu dilucurkan wisata “Marerang”.

Untuk menjadi sebuah wisata seperti saat ini Wiwin menyebut menghabiskan dana sekitarn 80.000.000 yang sebagian diantaranya masih utang ke toko matrial.

Saat ini jumlah pengunjung yang datang disaat hari libur seperti Minggu telah mencapai kurang lebih 200 orang.

Baca Juga: Sudah Dibuka Kartu Prakerja Gelombang 13, Jangan Kelewat dan Ikuti Cara Mudah Mendaftarnya

Setiap pengunjung dipungut retribusi sebesar Rp 2.000 dan pedagang dipungut Rp 5.000 per hari. Namun pemilik kebun setiap bulannya diberi uang sewa sebesar Rp 100.000.

Wisata Marerang inipun tak hanya menyuguhkan tempat, namun juga menyuguhkan permainan yang bersifat mendidik diantaranya berlatih jaipong dengan instruktur seniman asal Desa Gandu,  Kecamatan Dawuan Ela.

Bermain karinding, dadaluan, engklek, gatrik, dam-daman, depuk ada juga yang menyebut encrak, lompat tali dengan dimbing seorang seniman Ende Tusida atau lebih akrab disebut Entus.

Baca Juga: Amitabh Bachchan Selesai Operasi Mata, Faktor Usia Membuat Masa Pemulihannya Berjalan Lambat

Wisata ini benar-benar bisa menjadi wisata edukasi bagi anak-anak.

Karena wisata kebun mambu, disanapun ada makanan yang dibuat dari iwung (bambu muda) yakni kerupuk iwung dan bronis iwung, bedanya brobis iwung harus dipesan, sementara kerupuk diproduksi secara rutin.

Untuk mencapai ke lokasi tersebut pengunjung bisa menempuh jalan dari Desa Parung, Kecamatan Leuwimunding di ruas jalan Rajagaluh-Cirebon atau juga bisa dari Gelok Mulya, Kecamatan Sumberjaya.

Baca Juga: Adelia Pasha Ngaku Bukan Tipe Istri yang Ngeribetin Suami, Justru Pasha Ungu yang Hyper Protektif?

Dari kedua arah ini sudah ada penunjuk jalan menuju lokasi dengan jarak tempuh hanya beberapa kilo meteran.

“Kami sekarang sudah mendapat dukungan dari Kepala Desa Leuwimunding. Kami berharap tempat ini bisa terus berkembang, agar kami bisa menyediakan wisata edukasi lainnya bagi anak-anak seperti bercocok tanam, dan memelihara ternak atau memandikan ternak,” kata Wiwin.(Rachmat Iskandar)***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah