Dengan menggunakan pendaran fluor sinar- X, sebuah tim riset, yang diketuai oleh Daniela Comelli dari Universitas Politeknik Milan, menganalisis pisau tersebut dan menemukan komposisinya mirip dengan logam meteorit.
Belati ini ditemukan pada 1925, di bawah bungkus yang menyelimuti mayat Raja Tut. Belati besi, yang memiliki sarung dan pegangan dari emas ini, ditemukan di paha kanan sang raja.
Baca Juga: Ih Serem, Tiap Malam Jumat Kliwon, Sejumlah Perempuan Terlihat Berkumpul di Watu Nganak
Bertahun-tahun para arkeolog saling berdebat apakah belati besi ini berasal dari meteorit atau bukan.
Menurut studi tersebut, besi pada belati tersebut jarang ditemukan di zaman Mesir Kuno, orang-orang Mesir menemukan material ini sulit untuk dibentuk dan digunakan untuk alat upacara.
Para peneliti mencatat bahwa penemuan ini memberi pandangan yang lebih jauh ke dalam deskripsi besi Mesir kuno 100 tahun setelah kematian Raja Tut, di mana mineral ini digambarkan sebagai “besi dari angkasa.”***