"Soalnya, kita harus ada pengadaan atau pembelian lahan untuk venue paralayang tersebut. Selain pembangunan infrastruktur, kita juga perlu menyiapkan air bersih guna para pengunjung yang datang ke Bukit Cula," ungkapnya.
Selain memiliki potensi untuk kawasan olah raga paralayang, imbuh Rudi, di kawasan Bukit Cula bisa dimanfaatkan masyarakat untuk camping ground, dan potensi lainnya.
Baca Juga: Setelah 13 Bulan Berjaga di Perbatasan Malaysia, 448 Tentara Kembali ke Keluarga
Selain kawasan Bukit Cula bisa dimanfaatkan untuk olah raga atau trek sepeda gunung dan hiking atau mendaki gunung.
"Bahkan kampung durian sedang dalam progres, selain itu kita sedang mengembangkan pertanian kopi. Pertanian kopi bagian dari konsep penataan daerah resapan air yang dipadukan dengan program penghijauan," katanya.
Untuk mendongkrak pengembangan desa wisata tersebut, lanjut Rudi, di Desa Bumiwangi pun banyak para pelaku usaha kecil dan menengah yang menghasilkan produk tradisional.
Baca Juga: Istri Tentara Diingatkan untuk Mengurus Kedua Orangtuanya
Mereka adalah ibu-ibu rumah tangga yang berinovasi dalam pengembangan usaha ekonomi kreatif.
"Untuk pengembangan desa wisata itu, perlu ada optimalisasi pendukung pembangunan jalan ke kawasan Bukit Cula. Intinya, kita berharap perlu adanya optimalisasi jalan wisata," katanya.
Lebih lanjut Rudi menuturkan, Desa Bumiwangi itu terbagi dalam tiga kawasan wisata terpadu. Pertama zona konservasi atau penghijauan kawasan hutan, kedua zona wana wisata, dan ketiga zona area perkebunan.