Manfaatkan Lahan di Gang, Warga Pancoran Panen Kangkung dan Pokcay Hasil Hidroponik

5 Juni 2021, 19:13 WIB
Tanaman sayuran hasil hidroponik.* /Pixabay /Jatuphon Buraphon

ZONA PRIANGAN - Lahan terbuka di perkotaan makin sulit ditemukan membuat sejumlah warga mengembangkan pertanian dengan cara hidroponik.

Jenis sayuran yang biasa ditanam secara hidroponik, di antaranya pokcay dan kankung.

Dua jenis sayuran itu, kini lagi dikembangkan oleh warga RT 08 RW 001 Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan dengan cara hidroponik.

Baca Juga: Senayan Berasal dari Wangsanayan, Pangeran dari Cirebon Pernah Tinggal di Wilayah Kuningan

Apa yang dirintis warga Pengadegan itu sudah menemui hasilnya, mereka telah melakukan panen pokcay dan kangkung.

Warga Pengadegan pun kemudian mendirikan Kelompok Tani (Poktan) Arpati. Selain merintis hidroponik, juga mengembangkan aquaponik dengan menanm lele.

Usaha pertanian kota (urban farming) yang dilakukan warga Pengadegan semula memanfaatkan gang yang sempit.

Baca Juga: Kebagusan Itu Nama Seorang Putri Cantik yang Bunuh Diri, Kalau Ragunan Gelar untuk Tuan Tanah

Namun setelah berhasil melakukan panen, mereka kini memanfaatkan lahan mati di pinggiran Sungai Ciliwung.

Warga Pengadegan makin semangat setelah mendapat sundikan modal dan pembinaan dari Yayasan Korindo.

Yayasan Korindo mengajarkan warga cara mengolaborasikan hidroponik dan squaponik dengan sistem akuakultur.

Baca Juga: Mal Taman Anggrek Ramai Diperbincangkan, Apa Betul di Sana Banyak Bunga Anggrek?

Dibangun pada Maret 2021, instalasi hidroponik dan aquaponik Korindo dan Poktan Arpati memiliki kapasitas 200 lubang tanam hidroponik dan 1.000 ikan air tawar.

Yayasan Korindo turut menggandeng Saparno, salah satu warga RW 001 Kelurahan Pengadegan yang sudah terlebih dahulu berkecimpung dalam program hidroponik.

Pada 2015, Saparno sempat mendapatkan pelatihan hidroponik di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang dibantu oleh Yayasan Korindo.

Baca Juga: Legenda Batu Ampar dan Balai Kambang Condet yang Dibangun Cuma Semalam

Yayasan Korindo bekerja sama dengan Saparno untuk bertindak sebagai mentor yang bertanggung jawab memberikan pendampingan dan arahan untuk Poktan Arpati dalam mengelola hidroponik dan aquaponik.

Saparno mengakui, banyak tantangan yang dihadapi selama masa budidaya. Di antaranya intensitas hujan yang cenderung tinggi.

Sekretaris Jenderal Yayasan Korindo Seo Jeong Sik menyebutkan, pengembangan hidroponik dan aquaponik di tepi Sungai Ciliwung ini dapat menjadi contoh urban farming bagi masyarakat di daerah lain.

Baca Juga: Ini 10 Mata Uang yang Dianggap Lemah Terhadap Dolar Amerika, Rupiah Ada di Urutan Berapa Ya

Pasalnya, kegiatan ini cenderung mudah dilakukan dengan hasil yang cukup membantu warga dari sisi perekonomian ataupun memenuhi kebutuhan
makanan secara mandiri.

“Ini merupakan langkah awal dari program pengembangan urban farming di era new normal yang juga bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dalam skala komunitas,” tuturnya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler