ZONA PRIANGAN - Produsen mobil India Mahindra & Mahindra sedang mencari mitra investasi untuk bisnis kendaraan listrik domestik.
Mereka juga sedang menyelesaikan rencana investasi untuk unit Automobili Pininfarina.
"Produsen mobil ingin menjadi pemain kunci dalam kendaraan listrik pasar massal (EV) melalui unitnya Mahindra Electric dan di segmen kelas atas melalui Pininfarina yang berbasis di Eropa," kata direktur pelaksana grup, Pawan Goenka, seperti dikutip laman Carandbike.
Baca Juga: Ramalan Zodiak: Aries Bakal Ada Godaan, Asmara Taurus Lagi Hangat-hangatnya
Terkait rencana membangun sebuah hyper car listrik Battista, Mahindra & Mahindra sedang mencari investor keuangan atau strategis untuk Mahindra Electric.
"Untuk Pininfarina, sedang menyelesaikan berapa banyak investasi yang dibutuhkan untuk proyek-proyek masa depan dan kemudian akan memutuskan bagaimana mengumpulkan dana," kata Goenka.
Mahindra & Mahindra mengatakan pada bulan Juni mereka sedang mengevaluasi semua bisnisnya dan akan terus berinvestasi hanya pada hal yang menguntungkan.
Baca Juga: Persaingan Kakak Beradik di Persib Bandung, Ada yang Bersinar, Ada yang Langganan Bangku Cadangan
Sebagai bagian dari evaluasi ini, Mahindra juga telah memutuskan untuk tidak melanjutkan tawaran yang dibuat oleh unit Amerika Utara untuk memasok kendaraan ke U.S.
Postal Service, kelompok CFO Anish Shah mengatakan pada konferensi pers yang sama, yang dilakukan secara online.
Proyek tersebut akan membutuhkan investasi mendekati 500 juta dolar Amerika Serikat.
Baca Juga: Sudah Merasakan Goyangan hingga Menjerit-jerit, Kok Bayarnya Cuma Rp 2.000,00
Shah mengatakan bisnis Amerika Utara juga sedang ditinjau dan Mahindra akan memiliki kejelasan lebih lanjut tentang masa depannya setelah litigasi dengan pembuat mobil Fiat Chrysler Automobiles NV (FCA) di wilayah itu berakhir.
Mahindra melaporkan penurunan tajam laba untuk kuartal April-Juni menjadi 1,12 miliar rupee, dibandingkan dengan 23,14 miliar rupee setahun sebelumnya.
Kondisi itu dipengaruhi 'lockdown' dan gangguan yang disebabkan oleh pandemi virus corona.
Baca Juga: Lagi Sering Terjadi Mobil Terbakar, Ini Tujuh Langkah yang Harus Dilakukan Pemilik Kendaraan
Saham pembuat mobil telah meningkat sekitar 18% sejak grup mengumumkan pada 12 Juni bahwa mereka mengevaluasi ulang bisnisnya.***