ZONA PRIANGAN - Program #TerasUsaha di Jawa Barat beberapa waktu lalu telah diluncurkan oleh Grab, salah satu aplikasi serba bisa terkemuka di Indonesia.
Program yang diluncurkan ini merupakan solusi untuk mempercepat proses digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Mendukung inisiatif #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah, program ini hadir dalam upaya melatih serta meningkatkan daya saing UMKM menghadapi ekonomi digital di era new normal.
Baca Juga: Conte: Inter Ingin Melangkah Jauh di Liga Europa
Menurut Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya, program ini mencakup berbagai solusi digitalisasi termasuk pemberian iklan gratis bagi ribuan UMKM Jawa Barat, peluncuran 2 platform digitalisasi, dan sebuah portal yang dirancang khusus bagi UMKM agar bisa belajar dan mencari inspirasi.
"Dalam upaya memperkenalkan layanan digital kepada puluhan ribu Industri Kecil menengah (IKM) dan ribuan pedagang pasar tradisional ini, Grab di Jawa Barat telah menggandeng Disperindag Provinsi Jabar dan Kabupaten Bandung," kata Richard, Senin 10 Agustus 2020.
Menurut Richard, 98,8% usaha di Jawa Barat masuk dalam kategori Usaha Mikro Kecil (UMK) dan menyerap 74% tenaga kerja.
Baca Juga: Conte: Inter Ingin Melangkah Jauh di Liga Europa
"Namun, lebih dari 89% pelaku UKM belum memanfaatkan internet dalam menjalankan usahanya," jelasnya.
Di sisi lain, lanjut Richard, kontribusi UMKM sangat signifikan bagi perekonomian. Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara mengungkapkan bahwa pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab berkontribusi sebesar Rp10,1 Triliun bagi perekonomian Jawa Barat di tahun di 2018, dan riset terbaru yang dilakukan di tahun 2020, menunjukkan bahwa responden melihat peningkatan pendapatan hingga 138% melalui digitalisasi.
"31% responden juga mengaku bisa membuka lapangan pekerjaan bagi lebih banyak orang saat bisnisnya berkembang. Hal ini menandakan pentingnya digitalisasi untuk membantu ketahanan ekonomi, khususnya memasuki era new normal ini," ungkapnya.
Baca Juga: Sumedang Waspadai DBD di Tengah Pandemi Covid-19
Richard menjelaskan, bahwa program #TerusUsaha merupakan komitmen Grab bagi bisnis kecil dan tradisional agar lebih memiliki daya saing dan tidak tertinggal dalam era digital.
”Kita melihat bagaimana ada banyak bisnis yang tidak mampu bertahan dan bersaing di era new normal ini karena belum terdigitalisasi," ucapnya.
Menurut Richard, perubahan pola konsumsi masyarakat yang bergantung pada layanan digital menjadi salah satu faktor terbesarnya.
Baca Juga: Rekor, 4.000 Kader Posyandu Jalani Swab Test Gegara ada yang Terpapar Covid-19
"Beralih dan mulai memanfaatkan digitalisasi adalah cara terbaik yang bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk mempertahankan usaha mereka di era tatan baru ini," ucapnya.
Program #TerusUsaha ini juga, kata Richard, sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGood untuk membawa lebih banyak dampak positif dari teknologi mereka.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, yang diwakili Kepala Biro Perekonomian Sekda Jabar, Benny Bachtiar, menyambut baik peluncuran Program #TerusUsaha di Jawa Barat.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Pemkab Bandung Pastikan Tak Ada Pengurangan ADPD
“Pengembangan koperasi dan UMKM jadi salah satu target kami untuk membuat koperasi dan UMKM yang juara, berkualitas, dan berdaya saing tidak hanya di tingkat nasional, tapi hingga level internasional," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Saat ini, lanjut Kang Emil, ada banyak UMKM yang terancam kehilangan penghasilannya karena Covid-19. Di tengah kesulitan ini, pasti ada peluang yang bisa dimanfaatkan.
"Kami sangat bangga dengan Grab yang sangat peduli dengan UMKM dan berterima kasih atas peluncuran program #TerusUsaha di Jawa Barat. Program ini adalah salah satu kampanye positif yang harus bersama-sama kita dukung. Diharapkan UMKM bisa menjadi sokoguru perekonomian bangsa dan membawa kembali kebangkitan perekonomian bangsa serta mampu menyejahterakan rakyat,” paparnya.
Baca Juga: FPP Kritisi Kebijakan Pemerintah Daerah Pangandaran, Ogi: Sudah Sesuai atau Belum?
Sementara menurut Direktur Eksekutif, Tenggara Strategics, Riyadi Suparno, mengungkapkan bahwa sektor gig economy mempunyai peran penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi.
“Saat Indonesia mulai beradaptasi untuk menyambut era pasca-Covid-19, kami percaya bahwa platform seperti Grab dan sektor gig economy dapat mendukung Indonesia menuju pemulihan ekonomi," katanya.
Tahun lalu, lanjut Riyadi, terlihat bagaimana gig economy yang didukung oleh teknologi Grab memberikan dampak bagi ketahanan ekonomi Jawa Barat.
Baca Juga: Peugeot e-208 Menang Balap Mobil Listrik di Lithuania
"Riset terbaru ini kembali membuktikan bagaimana gig worker dalam platform Grab dapat merasakan peningkatan kualitas hidup, dan saat bisnis mereka bertumbuh, mereka juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi lebih banyak orang. Ini merupakan siklus dan ekosistem yang sangat baik,” jelasnya.
Lain halnya dengan Wali Kota Bandubg, Oded M Danial, yang diwakili oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM Kota Bandung, Atet Dedi Handiman, Oded mengapresiasi langkah Grab untuk mempercepat digitalisasi UMKM di Jawa Barat pada umumnya dan Bandung pada khususnya dengan Program #TerusUsaha.
“Kehadiran Grab dengan Program #TerusUsaha di Kota Bandung semoga menjadi akselerator pulihnya perekonomian yang sempat terdampak karena pandemi," kata Oded.
Baca Juga: Keakuratan Mencapai 98 Persen, Portable PCR Bantu Percepatan Swab Test
Dengan perannya sebagai penghubung, lanjut Oded, program ini jadi salah satu jawaban atas permasalah ekonomi, terutama dengan menguatnya UMKM.
"Pemerintah berterima kasih dan menyambut baik hadirnya solusi baru untuk pelaku UMKM Jawa Barat di tengah masa sulit akibat pandemi. Apresiasi setinggi-tingginya untuk Grab yang membantu menyongsong kembalinya Kota Bandung yang unggul, nyaman, dan sejahtera,” pungkasnya.***