“Tambang, smelter, prekursor, katoda, mobil hingga fasilitas daur ulang akan dibangun di Indonesia,” ujar Bahlil.
Bahlil mengungkapkan, pembangunan pabrik baterai listrik itu nantinya terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Baca Juga: Teknik Kontrol Gas dan Pengereman Pengaruhi Keselamatan di Jalan
Menurut rencana, pembangunan proyek tersebut akan berlokasi di Maluku Utara dan Jawa Tengah demikian dikutip zonapriangan.com dari Reuters.
Berdasarkan MoU, setidaknya 70% bijih nikel yang digunakan untuk memproduksi baterai EV harus diproses di Indonesia.
Indonesia bertujuan untuk mulai memproses pasokan bijih nikel lateritnya yang kaya untuk digunakan dalam baterai lithium.
Baca Juga: Tiga Relawan Meninggal setelah Menerima Vaksin Covid-19, Dokter: Korban Tewas Tersambar Petir
Target jangka panjangnya Indonesia menjadi bagian produsen dan pengekspor kendaraan listrik.
Informasi lain produsen mobil AS Tesla, akan mengirim delegasi ke Indonesia pada Januari untuk membahas potensi investasi dalam rantai pasokan untuk kendaraan listriknya.***