Network
ZONA PRIANGAN - Badan Pangan Dunia (FAO) menyatakan tahun ini dunia dalam keadaan darurat pangan.
Sejumlah negara pun berpikir untuk menghasilkan makanan pokok di luar beras dan gandum.
Sementara Jepang, sejak zaman dulu sudah menghasilkan makanan pokok dengan mengolah tanaman porang.
Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini
Hasil penelitian, kandungan umbi porang ternyata 5 kali lebih baik dari beras.
Sementara Jepang sudah menghasilkan beras shiratake, konyaku, dan mi porang, petani Indonesia masih ada yang mengabaikan porang.
Padahal dengan menanam porang, punya prospek yang bagus, mengingat harga jualnya yang tinggi.
Baca Juga: Mementingkan Istri Ternyata Termasuk Durhaka Kepada Orangtua, Ini Azabnya!
Bayangkan saja harga beras porang bisa mencapai Rp160 ribu setiap satu kilogram.
Selama ini di Indonesia, baru kalangan tertentu saja yang mengonsumsi beras porang, seperti pejabat dan kalangan artis.
Ngakib Al'Ghozali Ketua Umum DPP Petani Penggiat Porang Nusantara (P3N) mengatakan, sekarang kesadaran menanam porang mulai tumbuh pada diri petani Indonesia.
Baca Juga: Tubuh Tiba-tiba Ada Memar, Hati-hati Anda Berarti Sudah Terserang Penyakit Mematikan Ini
Menurut Ngakib, di sejumlah wilayah kini mulai demam menanam porang. Semangat itu dipicu juga oleh adanya kerja sama dengan Jepang.
Jepang akan membeli porang hasil tanam petani Indonesia. Yang kini mulai terlihat hasilnya, ada di Jawa Timur.
Tanaman porang kini banyak ditanam dan berkembang makin pesat di wilayah Madiun, Nganjuk, Ngawi, dan Bojonegoro.
Baca Juga: Bintik Hati Mengganggu Kecantikan Ibu-ibu, Begini Cara Mudah Mencegahnya
Ngakib mengungkapkan, potensi pendapatan porang yang sampai ratusan juta per hektare permusim membuat petani makin semangat.
"Porang mulai jadi primadona dalam pertanian. Semoga bisa mensejahterakan para petani," ucapnya.***
