ZONA PRIANGAN - Penikmat teh pasti hafal dengan merek Sariwangi, apalagi produknya sering beriklan di sejumlah media massa.
Bahkan teh Sariwangi boleh dikata masuk jajaran papan atas untuk produk teh di Indonesia.
PT Sariwangi dinilai mampu mengelola produk teh secara moderen, hingga pemasarannya pun menjangkau wilayah yang luas.
Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah
Baca Juga: Limbah Galon Air Mineral Ternyata Banyak yang Mencari, Waduh Buat Apa Ya hingga Diekspor
Produk teh Sariwangi mudah ditemukan, mulai dari kelas warungan, pasar tradisional hingga kelas supermarket.
Kemasan teh Sariwangi pun sangat menarik, bisa mendorong para penggemar teh untuk membelinya.
Namun siapa sangka, teh Sariwangi yang cukup terkenal itu dilanda krisis dan akhirnya mencapai titik kebangkrutan.
Baca Juga: Roti Unyil Cucu Sumiati Mulai Dikenal di Cimahi
Baca Juga: Pusing Tidak Punya Kerja, Cobain Profesi Ini Dijamin Kebanjiran Order di Tahun 2021
Keruan saja berita PT Sariwangi bangkrut sangat mengejutkan, seperti petir datang di siang bolong.
Lebih mengagetkan lagi PT Sariwangi mengalami kebangkrutan setelah diakuisisi oleh PT Unilever Indonesia.
Sariwangi disebut mengalami kolaps setelah menjalani kegagalan investasi paska diakuisisi.
Baca Juga: Jalankan 8 Tahapan Ini agar Jual Beli Online yang Dilakoni Meraih Sukses
Di sisi lain, luas lahan perkebunan teh milik PT Sariwangi terus mengalami penyusutan setiap tahunnya.
Namun ternyata, kegagalan investasi disebut-sebut bukanlah faktor utama yang menyebabkan kebangkrutan perusahaan teh terbesar di Indonesia pada masanya tersebut.
Dikabarkan perusahaan tersebut dililit utang yang cukup besar. Hal itu membuat operasional PT Sariwangi terganggu dan bangkrut.***