ZONA PRIANGAN - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan saat ini pemerintah fokus menangani pandemi virus Corona, salah satunya menggunakan dana APBN.
Utang neto APBN pun menjadi meningkat Rp 1.177,4 triliun di tahun 2021 ini, naik dari Rp 1.226,8 triliun pada 2020.
Sri Mulyani menambahkan Pengelolaan utang ini akan dilakukan dengan sangat hati-hati.
Indonesia selama 2 tahun terakhir mengalami kenaikan defisit yang sangat tinggi untuk melawan pandemi Covid-19.
Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun ini sebesar 5,7 persen, sehingga menyebabkan utang mencapai 1.177,4 triliun.
"Meskipun kondisi Indonesia relatif lebih kecil dibandingkan negara-negara lain dari sisi total defisit maupun rasio defisit, dari sisi total utang dan rasio utang terhadap PDB, kita tetap harus hati-hati," kata Sri Mulyani, dilansir Antara dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021, selasa 4 Mei 2021.
Menurutnya, kenaikan jumlah utang dalam situasi yang tidak biasa seperti saat ini, tetap harus dikelola secara bijaksana.
Baca Juga: Will Smith Mengakui Bobot Tubuhnya Bertambah Selama Pandemi Corona