Dua Kali Terjadi Ledakan, Puluhan Mayat Bergelimpangan, Saat Warga Berburu Emas di Desa Gbomblora

- 22 Februari 2022, 17:04 WIB
Ilustrasi area penambangan.*
Ilustrasi area penambangan.* /Pixabay/

ZONA PRIANAN - Puluhan mayat bergelimpangan di mana-mana setelah terjadi ledakan di penambangan emas di barat daya Burkina Faso.

Penyia RTB melaporkan melaporkan, untuk sementara korban tewas tercatat 59 orang. Sedangkan yang terlukan mencapai 100 lebih.

Otoritas daerah setempat menyebut, ledakan itu diyakini disebabkan oleh bahan kimia di Desa Gbomblora.

Baca Juga: Ini Pernyataan 11 Pemimpin Dunia, Atas Keputusan Vladimir Putin Perintahkan Pasukan Rusia Berjaga di Donetsk

Masyarakat setempat sudah terbiasa menggunakan bahan kimia untuk mengolah emas yang disimpan di lokasi.

“Saya melihat mayat di mana-mana. Itu mengerikan,” Sansan Kambou, seorang penjaga hutan yang berada di lokasi saat ledakan, mengatakan kepada The Associated Press melalui telepon.

Menurut dia, ledakan pertama terjadi sekitar pukul 14.00, dengan ledakan lainnya menyusul saat orang-orang berlarian.

Baca Juga: Bunuh Diri Mengerikan, Ditonton Ribuan Turis Seorang Wanita Terjun dari Kapal Pesiar Carnival ke Teluk Meksiko

Burkina Faso adalah produsen emas dengan pertumbuhan tercepat di Afrika dan saat ini terbesar kelima di benua itu.

Tambang emas sebagai ekspor terpenting negara itu. Industri ini mempekerjakan sekitar 1,5 juta orang dan bernilai sekitar $2 miliar pada 2019.

Dikutip ABC News, tambang emas kecil seperti Gbomblora telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dengan sekitar 800 di seluruh negeri.

Baca Juga: Perhiasan Emas yang Dimiliki Ibu-ibu Gampang Bertambah, Ini Rahasianya

Sebagian besar emas diselundupkan ke negara tetangga Togo, Benin, Niger dan Ghana, menurut Institute for Security Studies yang berbasis di Afrika Selatan.

Ranjau skala kecil juga dilaporkan digunakan oleh para jihadis yang terkait dengan Alqaeda dan ISIS, yang telah melancarkan serangan di negara itu sejak 2016.

Kelompok-kelompok tersebut dilaporkan mengumpulkan dana dengan memajaki para penambang, dan juga menggunakan lokasi ranjau untuk merekrut pejuang dan mencari perlindungan.

Baca Juga: Pemilik Ajian Waringin Sungsang, Rawa Rontek, Lembu Sekilan, dan Ngalap Ngampar Sulit Dikalahkan

Pakar pertambangan mengatakan tambang skala kecil memiliki peraturan lebih sedikit daripada yang industri dan dengan demikian bisa lebih berbahaya.

“Keterbatasan regulasi sektor pertambangan rakyat dan skala kecil berkontribusi pada peningkatan risiko yang bisa sangat berbahaya,” kata Marcena Hunter, analis senior di Global Initiative, sebuah think tank yang berbasis di Swiss.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x