Ketua AGKP Kecewa, Ada Oknum Mencampur Gula Kelapa dengan Gula Pasir

- 9 Juli 2020, 06:30 WIB
KETUA Asosiasi Gula Kelapa Priangan (AGKP) Kabupaten Pangandaran, Joane Irwan Suwarsa.*/MUSLIH SUPRIANTO
KETUA Asosiasi Gula Kelapa Priangan (AGKP) Kabupaten Pangandaran, Joane Irwan Suwarsa.*/MUSLIH SUPRIANTO /

Sementara untuk kebutuhan pasar terus meningkat terutama kebutuhan industri bahan kecap yang terus meningkat.

Melihat kondisi seperti ini akhirnya banyak spekulan spekulan atau banyaknya pembisnis yang berpikir pragmatis statis akhirnya mencampur gula kelapa dengan gula rafinasi.

Baca Juga: Baru Menikah 4 Bulan, Istri Kedua Digugat Cerai, Bakal Jadi Janda di Usia 20 Tahun

"Bagi kami ini akan menjadi persoalan besar untuk di kemudian hari. Maka gula rafinasi ini adalah ancaman dan gula yang bercampur berarti tidak bisa diterima di industri kecap," tutur Joane, Rabu 8 Juli 2020.

Joane kecewa terhdap oknum yang mencampur gula pasir dengan gula kelapa di pabrik.

"Bila bahan baku sudah tercampur, dari sini bagaimana dia mau mengolah, intinya gula rafinasi atau campuran tidak bisa diterima. Sekarang di Pangandaran sendiri sudah mulai banyak yang mencampur gula kelapa dengan gula pasir," tuturnya.

Baca Juga: PSBB Dihentikan, Angka Perceraian Justru Melonjak

Menurut Joane, diperlukan regulasi yang mendukung dan melindungi persoalan gula kelapa ini, pertama yang harus diprogramkan bagaimana memikirkan regenerasi penyadap.

Solusinya itu adalah adanya pohon kelapa yang pendek atau pohon kelapa genjah karena ini akan memudahkan penyadap untuk tidak memanjat karena tingginya sekitar 2 meter.

Itu mungkin salah satu solusi dan bisa dilakukan oleh siapa pun tujuannya agar kuantitas gula kelapa ini bisa terjaga mengurangi angka pengangguran dan juga angka kecelakaan.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x