Usaha Perhotelan di Garut Belum Normal, Kerja Karyawan Masih Bergantian

- 17 Juli 2020, 09:05 WIB
SEKRETARIS PHRI Kabupaten Garut, Tanto S Rieza.*/ANTARA
SEKRETARIS PHRI Kabupaten Garut, Tanto S Rieza.*/ANTARA /

Tanto mengatakan, setelah sekian lama ditutup karena pandemi Covid-19, saat ini Pemkab Garut telah memperbolehkan objek wisata dibuka kembali untuk umum.

Namun tentunya, dengan dibukanya kembali objek wisata untuk umum, tidak akan langsung banyak wisatawan yang datang karena berbagai alasan dan pertimbangan.

Baca Juga: Polisi Sempat Pantau Kelangkaan Pupuk tapi Banjar Tetap Surplus Beras

Oleh karena itu, menurutnya harus ada inovasi dari pihak pengelola hotel dan restoran bagaimana caranya agar bisa menarik minat wisatawan untuk datang.

Salah satunya, dengan adanya program pemberian diskon tarif kamar hotel, disamping mutu pelayanan yang terjamin serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.

"Sejak dibukanya objek wisata pada awal Juni lalau, alhamdulillah tingkat hunian hotel di kawasan wisata Garut mulai menggeliat. Sudah ada sejumlah wisatawan dari berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta dan kota besar lainnya yang terlihat berkeunjung ke Garut," katanya.

Baca Juga: Kodim 0613 Ciamis Gelar Festival Pencak Silat, Persiapkan Atlet Andal

Diungkapkan Tanto, dari catatan yang masuk ke PHRI, tingkat hunian hotel saat hari libur akhir pekan saat ini sudah bisa mencapai 50 persen.

Sedangkan untuk hari biasa terisi hingga rata-rata 15 persen. Meski belum benar-benar maksimal, alan tetapi hal ini sudah terbilang lumayan mengingat masih tahap awal new normal.

Tanto menilai, walaupun saat ini di sejumlah hotel di Garut sudah mulai terlihat ada tamu yang datang, akan tetapi hal ini belum menunjukan kondisi usaha perhotelan di Garut yang normal.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x