Alex pun mengatakan, sebelumnya banyak di antara operator IPAL yang tak mengerti bagaimana proses pengolahan IPAL. Namun saat ini, sudah banyak operator IPAL yang memahami prosedur pengelolaan IPAL yang sebenarnya.
"Sekarang fasilitas ada, alat-alat lengkap, ada tempat ujicoba laboratorium," ungkapnya.
Namun disinggung tentang pengadaan IPAL terpadu, ia menyatakan, pihaknya sudah lama memiliki IPAL. Bahkan saat ini hampir di setiap perusahaan IPAL-nya sudah lengkap.
Baca Juga: Legenda Batu Ampar dan Balai Kambang Condet yang Dibangun Cuma Semalam
"Kalaupun nanti ada IPAL terpadu, siapa yang akan membuang ke sana. Secara kapasitas, anggota Apindo sudah mencukupi dan memiliki IPAL. Mungkin yang membutuhkan IPAL terpadu home industri. Itu juga apakah tercapai biayanya," katanya.
Lebih lanjut Alex menuturkan, bahwa perusahaannya yang dikelolanya sudah mengoptimalkan sistem IPAL. Mulai dari sistem pengolahan limbah menggunakan bakteri, kimia, fisika sudah berjalan baik.
Dengan cara itu, biaya untuk pengelolaan limbah pun akan turun atau lebih murah.
Baca Juga: Perjanjian Linggarjati, Belanda Ngotot Ingin Menguasai Bangunan Bekas Gubuk Janda Jasitem
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia dalam pengolahan IPAL di setiap pabrik, pihaknya kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung dan pihak lainnya.
"SDM atau operator IPAL pun bersertifikat, supaya setiap pabrik bisa menjaga hasil olah limbah yang optimal. Terutama pabrik-pabrik yang besar atau dari tingkat menengah ke atas," terangnya.
Untuk meningkatkan kualitas pengolahan IPAL, ia mengatakan, banyak di antara perusahaan yang mengorbarkan sarana produksi untuk tempat pengolahan IPAL. Di antaranya digunakan tempat pembangunan bak penampungan limbah.