Samsung Jadi Pioner Hadirkan Integrasi Kecerdasan Buatan AI dan Internet of Things di SIC

Tayang: 29 Februari 2024, 16:58 WIB
Penulis: Yurri Erfansyah
Editor: Tim Zona Priangan
Samsung Innovation Campus (SIC) yang memasuki Batch 5 dan kini hadir dengan kurikulum yang baru, yaitu kurikulum yang mengintegrasikan Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet of Things (IoT). 
Samsung Innovation Campus (SIC) yang memasuki Batch 5 dan kini hadir dengan kurikulum yang baru, yaitu kurikulum yang mengintegrasikan Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet of Things (IoT).  /dok/

ZONA PRIANGAN – Popularitas Kecerdasan Buatan (AI) di Indonesia terus membubung. Menurut laporan WriterBuddy, Indonesia masuk jajaran negara terbesar ketiga di dunia untuk penggunaan aplikasi AI. Selama September 2022 hingga Agustus 2023, pengguna Internet di Indonesia menghasilkan 1,4 miliar kunjungan ke aplikasi AI atau 5,60 persen dari total trafik. 

Dengan makin tingginya penggunaan AI tentunya akan menimbulkan demand terhadap talenta yang menguasai bidang ini. Hal ini menjadi peluang besar bagi anak-anak muda Indonesia untuk dipersiapkan sebagai talenta digital yang berketerampilan AI sehingga memiliki daya tarik yang besar di pasar kerja. 

Untuk itulah Samsung konsisten mengadakan program pendidikan yang akan mempersiapkan telanta-talenta digital berketerampilan abad 21. Salah satunya adalah program Samsung Innovation Campus (SIC) yang memasuki Batch 5 dan kini hadir dengan kurikulum yang baru, yaitu kurikulum yang mengintegrasikan Kecerdasan Buatan (AI) dan Internet of Things (IoT). 

Baca Juga: Le Meridien Jakarta Sambut Ramadan dengan Kuliner Menarik dan Kolaborasi Spesial dengan Selebriti Mama Rieta

Pengintegrasian AI dan IoT dapat diartikan bahwa berbagai perangkat yang terhubung dengan internet dapat menganalisa data dan membuat keputusan-keputusan, serta bertindak berdasarkan data, tanpa ada campur tangan manusia. Dengan demikian, terciptalah perangkat yang cerdas yang dapat bekerja secara efektif dan efisien.   

Kurikulum baru SIC Batch 5 ini terbilang berbeda dari yang pernah ada. Tidak banyak program pembelajaran yang memberikan materi integrasi AI dan IoT. 

Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, mengatakan kurikulum baru tersebut dirancang sebagai respons atas makin besarnya kebutuhan akan talenta digital yang mengusai kedua teknologi yang sedang hangat di jagad teknologi tersebut. “Kedua teknologi ini dapat bersimbiosis dan dapat menghasilkan produk yang akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Keterampilan AI dan IoT inilah yang ingin kami bagikan kepada anak-anak muda Indonesia di SIC tahun ini, supaya mereka tidak hanya mampu menciptakan produk berteknologi AI dan IoT tapi juga supaya mereka memiliki daya saing yang makin besar di pasar kerja,” ucap Ennita Pramono.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Heboh, Girang Ada Garansi Bebas Pengembalian di Shopee

Di SIC batch sebelum-sebelumnya para peserta diberikan pelatihan IoT dan Coding & Programming. Pada SIC Batch 5, para peserta akan diajarkan bagaimana cara membuat prototype yang terintegerasi AI dan IoT oleh mentor-mentor bersertifikasi internasional dan sudah berpengalaman menciptakan berbagai alat berbasis AI. Prototype yang diciptakan peserta program SIC akan berbasis AI sebagai otaknya, dikombinasikan dengan IoT. Semua peralatan yang diperlukan peserta dalam membuat prototype akan disediakan oleh Samsung

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub