Awas! Perokok Sigaret Sekaligus Vape Berpotensi Menderita Kerusakan Jantung dan Paru-paru

5 Januari 2021, 20:58 WIB
Aerosol yang masuk ke dalam paru-paru pada vape berpotensi merusak paru-paru dan jantung./Pixabay /

ZONA PRIANGAN - Sekali-kali mengubah kebiasaan merokok dari sigaret ke sigaret elektronik atau vape tidak serta merta menurunkan kemungkinan si perokok menderita kerusakan jantung dan paru-paru, menurut sebuah studi baru-baru ini.

Para pakar di Amerika Serikat telah mempelajari kesehatan dan kebiasaan merokok orang- orang Amerika, dan menemukan bahwa merokok vape ada hubungannya dengan tanda-tanda bahaya kardiovaskular rendah.

Namun, kebiasaan merokok sigaret sekaligus rokok vape ternyata lebih merusak dibanding hanya merokok sigaret secara eksklusif.

Baca Juga: Ibu Tak Bertanggung Jawab, Pesta Miras & Narkoba hingga Teler Anak Terlantar, Kaget Lihat Akibatnya

Dalam studi tersebut, pakar kesehatan masyarakat Andrew Stokes dari Universitas Boston dan koleganya menganalisis data kebiasaan merokok dan kesehatan lebih dari 7.000 orang Amerika, dan memfokuskan pada terjadinya peradangan dan stres oksidatif dalam tubuhnya.

Ada tanda-tanda kunci yang bisa digunakan untuk memprediksi serangan jantung dan gagal jantung.

Hasil studi menemukan ada sekitar 10 persen partisipan dilaporkan menggunakan kombinasi rokok tradisional dan rokok elektronik.

Baca Juga: Senator Partai Republik: Beijing Tengah Mempersiapkan ‘Perang Dunia III’ di Laut Natuna Utara

Tim ini menemukan bahwa yang merokok vape secara eksklusif memiliki level rendah tanda-tanda bahaya kardiovaskular dibanding yang tidak merokok sama sekali.

Namun, subyek yang merokok vape dan juga rokok sigaret memiliki level peradangan dan stres oksidatif dibandingkan dengan yang merokok sigaret secara eksklusif.

Studi ini adalah di antara yang pertama menggunakan data terwakili secara nasional untuk menguji hubungan kebiasaan menggunakan rokok biasa dan rokok elektronik dengan penanda atau biomarker peradangan dan stres oksidatif,” kata Dr Stoke, seperti dipublikasikan dalam jurnal Circulation yang dikutip laman dailymail.co.uk. baru-baru ini.

Baca Juga: Cair Mulai Hari Ini, BST Rp300 Ribu, Nama Anda Sudah Terdata, Lengkapi Dokumen yang Harus Dibawa!

“Mengidentifikasi hubungan antara penggunaan rokok elektronik dan biomarker sensitif dari luka kardiovaskular subklinis diperlukan untuk memahami efek jangka panjang dari produk tembakau terbaru seperti rokok elektronik ini,” tambahnya.

Menurut Dr. Stoke, hasil studinya ini bisa digunakan untuk konseling para pasien mengenai potensi risiko menggunakan rokok tradisional dan rokok elektronik. 

Baca Juga: Tak Hanya Motor, Mobil dengan Knalpot Bising pun Akan Ditindak Satlantas Polres Majalengka

Beberapa orang yang merokok sigaret mengambil vape untuk menurunkan frekuensi merokok sigaret. Mereka sering menjadi pemakai dua produk tersebut daripada mengubah sepenuhnya dari satu produk ke produklainnya.

Menurut Rose Marie Robertson dari Asosiasi Jantung Amerika, penemuan ini memiliki pesan penting untuk para individu yang masih percaya merokok vape sekaligus terus merokok sigaret bisa menurunkan risikonya.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Tags

Terkini

Terpopuler