Rakyat Italia Pesta Kemenangan Melupakan Pandemi Corona, Warga Turun ke Jalan di Jantung Ibu Kota

13 Juli 2021, 11:15 WIB
Rakyat Italia pesta kemenangan Euro 2020 untuk melupakan pandemi corona, warga turun ke jalan di jantung ibu kota. /NDTV.COM

ZONA PRIANGAN - Rakyat Italia tumpah ke jalan-jalan dari mulai Kota Milan hingga ke Palermo untuk merayakan kemenangan tim nasional mereka di Euro 2020 atas Inggris pada Minggu, 11 Juli 2021, seolah melupalan bahwa mereka tengah berjuang melawan pandemi corona yang telah mencengkeram bangsanya.

Di jantung ibu kota Roma, klakson mobil saling bersahutan di tengah kepulan asap dari petasan setelah Italia meraih gelar juara Eropa untuk kedua kalinya dan yang pertama sejak 1968. Pasukan yang dipimpin oleh Roberto Mancini ini menang 3-2 atas Inggris melalui drama adu penalti setelah pertandingan di Wembley itu finis 1-1 di babak perpanjangan waktu.

Ketika peluit akhir dibunyikan, ribuan fans dengan berselimut bendera Italia meninggalkan zona fans yang dipasang di dekat Colosseum dan Piazza del Popolo untuk berkumpul di Piazza Venezia, di kaki monumen untuk Raja Victor-Emmanuel II, bapak penyatuan Italia.

"Forza Italia! Campioni d'Europa!" teriak para pendukung.

Baca Juga: Dukung Kemenkes Hadapi Covid-19, Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 13 Juli 2021: Nino Nekat Menculik Reyna, Al Murka dan Menyeretnya ke Polisi

Banyak rakyat Italia yang memimpikan gelar ganda di London pada Minggu, tetapi Matteo Berrettini kalah di final Wimbledon dari Novak Djokovic.

Namun, mahkota sepakbola Eropa kembali ke Italia, tiga tahun setelah juara dunia empat kali itu gagal lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam 60 tahun.

"Kita tidak bisa memenangkan semuanya," kata salah seorang fans Piero kepada AFP, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, Senin 12 Jul 2021.

Baca Juga: Wanita Las Vegas Didakwa dengan Kejahatan Rasial setelah Menyerang Bocah Asia-Amerika Berusia 6 Tahun

"Yang penting adalah Euro. Itu adalah tahun kami," tambah pacarnya Federica.

Beberapa orang dari kerumunan itu tampak masih mengenakan masker, meskipun pemerintah Italia tidak mewajibakan warganya untuk menggunakan masker di luar ruangan sejak akhir Juni lalu.

Di atas kertas, pertemuan dalam jumlah besar dilarang di Italia. Tapi, pada kenyataannya sulit untuk mencegah tua dan muda akhirnya bertemu setelah berbulan-bulan terkunci ketika mereka kehilangan kehidupan sosial.

Baca Juga: Mantan Gubernur Louisiana nan Flamboyan dengan Slogan 'Pilih Penjahat, Ini Penting' Wafat di Usia 93 Tahun

Sementara polisi hanya mengawasi prosesi para pendukung yang tengah meluapkan kegembiraannya itu di bawah pohon pinus Via dei Fori Imperiali yang sudah berusia seratus tahun.

Di luar performa olahraga, Italia ingin menanamkan kepercayaan warganya bahwa penobatan sebagai juara Eropa akan membantu negara itu secara definitif menutup babak fatal corona yang telah menewaskan lebih dari 128.000 orang.

Bangsa Italia adalah yang pertama di Eropa yang terkena virus corona secara serius pada Februari 2020 dan ingatan mereka pastinya sangat jelas.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler