Punya Riwayat Penyakit Ini, Ternyata Tidak Boleh Dibekam, Nomor Lima Dapat Menyebabkan Pendarahan

16 April 2022, 16:14 WIB
Foto ilustrasi pengobatan dengan cara bekam.* /Pexels /RODNAE Productions

ZONA PRIANGAN - Menurut dr. Agus Rahmadi, M. Biomed MA, meskipun bekam itu sangat bagus untuk kesehatan, tetapi jangan dilakukan sembarangan, terutama bagi orang-orang yang memiliki penyakit tertentu.

"Jadi walaupun bekam ini sangat bagus, tetap harus memperhatikan aspek-aspek yang harus diperhatikan. Kita menyebutnya aspek-aspek kontra indikasi," kata peneliti bekam dr. Agus Rahmadi, M. Biomed MA di channel YouTube DRV CHANNEL yang tayang pada Rabu, 13 April 2022.

Lebih lanjut dr. Agus Rahmadi menjelaskan bahwa walaupun secara umum bahwa bekam tidak ada kontra indikasi mutlak karena tergantung dengan jumlah titik yang kita pasang, jika sedikit mungkin tidak bermakna.

Baca Juga: Infeksi Baru Virus Corona Mulai Masuk ke Kota Guangzhou, Pemerintah China Lakukan Penguncian

Tapi ada hal yang harus diperhatikan, kita menyebutnya kontra indikasi, walaupun tidak mutlak tapi harus diperhatikan dan waspada.

1. Pasien yang memiliki penyakit kulit

Salah satu penyakit kulit di sini adalah adanya panu di kulit. Ini pastinya dapat menyebabkan risiko, salah satunya penularan penyakit panu lewat alat bekam.

2. Pasien yang memiliki kulit keriput

Ini juga dapat menyebabkan risiko jika dipaksakan untuk melakukan bekam karena akan menyebabkan risiko penyembuhan luka yang menjadi lama.

Baca Juga: Gejala Asam Lambung Bisa Diredakan dengan Mengonsumsi Pisang, Pepaya, Melon, Apel, dan Semangka

3. Pasien yang memiliki hipotensi atau darah rendah

Jika proses bekam dilakukan terhadap pasien yang memiliki riwayat hipotensi maka berisiko akan mengeluarkan cairan interstitial yang menyebabkan bertambah hipotensi tersebut.

4. Proses bekam di bagian neuropati atau diabetikum

Jika proses bekam dilakukan di bagian neuropati akan berisiko penyembuhan semakin lama dan bisa menyebabkan timbulnya Gangres alias jaringan mati yang disebabkan oleh infeksi atau kurangnya aliran darah.

5. Pasien yang sering mengonsumsi obat pengencer darah

Jika proses bekam dilakukan akan berisiko pendarahan yang terus menerus dan tidak pernah berhenti.

Baca Juga: Gampang Nyeri Sendi dan Masuk Angin, Cobalah 30 Resep Hidup Bahagia Ini

6. Pasien yang memiliki kelainan darah

Pasien penderita ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura) juga berisiko jika melakukan bekam. Jika proses bekam dilakukan akan berisiko pendarahan yang terus menerus dan tidak pernah berhenti.

Jadi ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat bekam, jadi tidak bisa sembarangan.

Harus diperhatikan kontra indikasi bekam dan juga memperhatikan daerah-daerah yang dibekam, kalau bisa harus sesuai dengan titik-titik sunah.

Baca Juga: Hipertensi Bisa Memicu Stroke, Atasi dengan Rajin Mengonsumsi 7 Sayuran Ini

Intinya di bagian belakang punggung, bukan di area-area yang memiliki lobang seperti mulut dan hidung.

Selain itu, dilarang melakukan bekam di area yang memiliki pembuluh darah yang besar seperti di leher, bibir atau lipatan lengan.

Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah bahwa melakukan bekam itu harus dilakukan dengan steril.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: YouTube DRV CHANNNEL

Tags

Terkini

Terpopuler