WHO:Wabah Cacar Monyet Merupakan Keadaan Darurat Kesehatan Global

24 Juli 2022, 20:09 WIB
Tabung reaksi berlabel "Virus cacar monyet positif dan negatif" terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada 23 Mei 2022. /REUTERS/Dado Ruvic

ZONA PRIANGAN - Wabah cacar monyet yang penyebarannya sangat cepat menjadi perhatian dari WHO dan menyebutnya sebagai keadaan darurat kesehatan global, tingkat kewaspadaan tertinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demikian menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Sabtu, 23 Juli 2022.

Label WHO berbunyi "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" dirancang untuk membunyikan alarm tentang diperlukannya respons dunia internasional yang terkoordinasi dan dapat membuka pendanaan serta upaya global untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.

Anggota komite ahli bertemu pada Kamis untuk membahas rekomendasi potensial terbagi atas keputusan tersebut, sebelumnya dua sumber sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan pada Reuters, tetapi keputusan akhir hanya dapat diputuskan oleh direktur jenderal badan kesehatan PBB itu.

Baca Juga: Direktur CDC AS: Varian Omicron BA.5 Diperkirakan Mewakili 65% Varian COVID-19 yang Beredar

Saat mengumumkan keputusannya untuk mendeklarasikan darurat kesehatan selama konferensi pers di Jenewa, Tedros mengatakan bahwa komite gagal mencapai konsensus, sembilan anggota menentang dan enam anggota lainnya mendukung deklarasi tersebut.

Biasanya Tedros mendukung rekomendasi komite ahli, tetapi sumber mengatakan dia kemungkina telah memutuskan untuk mendukung tingkat kewaspadaan tertinggi karena kekhawatiran tentang meningkatnya angka kasus dan kekurangan pasokan vaksin dan perawatan, meskipun tidak ada pendapat mayoritas.

Seorang profesor dari Georgetown Law di Washington, DC yakni Lawrence Gostin yang selalu mengikuti WHO, memuji keberanian politik badan tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Varian COVID-19 BA.5 dan Mengapa Dapat Menginfeksi Ulang Begitu Banyak?

"Itu tidak melakukan apa-apa, selain memoles status WHO. Hasil yang tepat, tidak menyatakan keadaan darurat pada saat ini akan menjadi peluang bersejarah yang terlewatkan," kata Lawrence Gostin, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Selama 2022, ada lebih dari 16.000 kasus cacar monyet di lebih dari 75 negara dan mencatat lima kematian di Afrika.

Penyakit cacar monyet menyebar melalui kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif cacar monyet, gejalanya mirip dengan flu dan adanya lesi kulit berisi nanah. Virus ini telah menyebar terutama pada pasangan homoseksual, di luar afrika di mana penyakit itu endemik.

Baca Juga: ‘Si Hulk’ Datang ke Indonesia Untuk Meredakan Penderita Covid-19

Hingga saat ini, label "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" hanya diterapkan pada pandemi COVID-19 dan upaya pemberantasan polio yang berkelanjutan.

WHO dan pemerintah nasional telah menghadapi tekanan kuat dari para ilmuwan dan pakar kesehatan masyarakat untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap cacar monyet.

Kasus cacar monyet telah menggelembung sejak komite pertama kali bertemu pada akhir Juni, saat itu hanya tercatat sekitar 3.000 kasus.

Saat itu, kelompok ahli sepakat untuk mempertimbangkan kembali soal posisi mereka pada deklarasi darurat jika wabah cacar monyet mengalami peningkatan.

Baca Juga: Inilah 5 Cara Perawatan Kulit Wajah di Saat Musim Pancaroba

Salah satu masalah utama yang mendorong penilaian ulang adalah meningkatnya angka kasus di kalangan pasangan homoseksual, virus akan menyebar ke kelompok lainnya, terutama anak-anak atau orang-orang yang rentan terhadap virus dalam wabah masa lalu di negara-negara endemik.

Tingkat kewaspadaan ini semakin meningkat setelah Amerika Serikat mencatat dua kasus cacar monyet pertama pada anak-anak.

Menurut komite ahli, setiap perubahan yang terjadi terhadap virus tersebut dapat memicu pemikiran ulang.

Baca Juga: Hasil Studi Menyebutkan Virus Zika dan Dengue Dapat Memanipulasi Kulit Inang dan Menarik Lebih Banyak Nyamuk

Komite ahli terbelah menjadi dua kubu, satu kubu berpendapat bahwa deklarasi darurat akan mempercepat upaya untuk mengatasi penyakit cacar monyet. sementara kubu lainnya berpendapat bahwa kriteria keadaan darurat kesehatan global belum terpenuhi karena penyakit cacar monyet belum menyebar ke kelompok baru atau memiliki tingkat kematian yang tinggi.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler