Suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah daerah Nino 3.4 menunjukkan anomali sebesar minus 1,4 derajat Celcius sehingga perkembangan saat ini menunjukkan Intensitas La Nina moderat yang diprediksi akan mencapai puncaknya pada periode Januari - Maret 2021 dan kemudian akan melemah pada Mei 2021.
Untuk di Indonesia musim hujan diprediksi akan berlangsung hingga bulan April 2021, peningkatan kewaspadaan diperlukan pada daerah-daerah yang diprediksi akan mendapatkan akumulasi curah hujan dengan kriteria Tinggi hingga Sangat Tinggi atau mencapai 300mm/bulan pada Desember 2020 - Januari 2021.
Baca Juga: Wow, Wanita Hamil di Majalengka Dikawal Dua Polisi, Ngidam Naik Mobil Patroli Akhirnya Terwujud Juga
Berpeluang tinggi terjadi di pesisir barat Sumatera, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan Papua.
Untuk puncak musim hujan 2020/2021 diprediksi untuk sebagian besar wilayah akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2021 yang umumnya bertepatan dengan puncak Monsun Asia.
Untuk itu karena anomali iklim La Nina, juga meningkatnya aktivitas Monsoon Asia pada Bulan Desember juga dapat disertai oleh beberapa fenomena atmosfer khusus lainnya, seperti cold surge (seruakan dingin Asia), gelombang atmosfer ekuator (MJO), dan pertemuan massa udara antartropis (Inter Tropical Convergence Zona - ITCZ).
Baca Juga: Wajib Diketahui, Penutupan Jalan di Kota Bandung Diberlakukan Mulai Hari Ini, Catat Jadwal & Lokasi
Fenomena-fenomena tersebut diketahui dapat terjadi secara bersamaan maupun sendiri-sendiri, dan mampu memicu curah hujan ekstrem yang berdampak signifikan, diprediksi dapat terjadi dalam periode minggu terakhir Desember 2020 - Januari 2021.***