ZONA PRIANGAN - Hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal sebagai 'silent killer'.
Penyakit jantung hipertensi mengacu pada kondisi yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
Berbagai jenis penyakit jantung hipertensi dapat mempengaruhi seseorang.
Baca Juga: Suami Mbak You Ternyata Seekor Siluman Ular Bernama Kiai Slamet
Baca Juga: Mbak You Pastikan Kebenaran Menikah dengan Ular Siluman Kiai Slamet dan Punya Saksi
Tekanan darah tinggi adalah kondisi umum akhir-akhir ini yang banyak diabaikan.
Tetapi penting untuk mengikuti semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjaga tekanan darah tinggi terkendali.
Bukan hanya jantung, hipertensi berbahaya bagi kesehatan Anda secara keseluruhan dalam beberapa cara.
Baca Juga: Sanggup Mengucapkan Bacaan Ini Sebanyak 300 Kali, Terhapus Semua Dosa Baik Kecil Maupun Besar
Baca Juga: Starbucks Tutup Sementara
Beberapa faktor bertanggung jawab untuk meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Beberapa faktor tersebut antara lain berat badan yang tidak sehat, konsumsi makanan yang tidak sehat.
Kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan kadar kolesterol yang tidak terkelola dengan baik.
Baca Juga: Ingin Terkenal Lewat Video YouTube, Anak 11 Tahun Justru Tergilas Roda Kereta Api
Baca Juga: Membaca 11 Kali Surat Al Ikhlas, Seharian Tidak Akan Terbujuk Godaan Setan
Dokter akan memeriksa gejala seperti tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur.
Lantas kehilangan nafsu makan, sesak napas, pergelangan kaki bengkak dan sesak di dada.
Hipertensi sering diremehkan karena deteksi yang buruk, kontrol dan kepatuhan obat-obatan.
Baca Juga: Ciuman dengan Hidung Basah Pertanda Sudah Suka dan Makin Sayang, Jangan Lepaskan!
Baca Juga: 5 Azab Menanti Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Nomor 4 Sangat Mengerikan
Sehingga berdampak besar pada kerusakan organ target seperti ginjal, jantung, mata dan otak.
"Sangat penting untuk mengikuti gaya hidup sehat bersama-sama dengan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah," kata dr. Subhash Chandra menjelaskan, seperti dikutip Zona Priangan dari NDTV.
Langkah lain untuk pencegahan, yakni, olahvraga teratur selama 150 menit seminggu, mengurangi asupan garam, menghindari alkohol dan menjaga berat badan.***