Waspadai, 4 Model Gaya Selingkuh, dari Emotional Affair hingga Sexual Affair, Kenali Tanda-tandanya

- 6 Februari 2021, 13:19 WIB
 Ilustrasi pasangan selingkuh. Ketidaksetiaan dalam hubungan memiliki banyak bentuk, yang paling umum terjadi adalah emotional affair, yang bisa berlanjut dan dapat sampai pada tahap sexual affair.
Ilustrasi pasangan selingkuh. Ketidaksetiaan dalam hubungan memiliki banyak bentuk, yang paling umum terjadi adalah emotional affair, yang bisa berlanjut dan dapat sampai pada tahap sexual affair. /Pixabay/Claudia Sonnemans

Jenis selingkuh lainnya adalah object affair, yaitu pasangan yang menelantarkan hubungannya demi mengejar hal lain seperti bermain game atau sibuk menekuni hobi.

Baca Juga: Kenali 5 Tipe Suami Mahir Berselingkuh, Wahai Para Istri Jaga Jangan Sampai Rusak Rumah Tangga!

Pasangan yang workaholic juga termasuk dalam kategori object affair. Ia mencurahkan seluruh waktu, jiwa dan raga untuk kegiatan lain tersebut. Tak peduli untuk merawat hubungannya.

Kecanggihan teknologi juga sering kali dimanfaatkan untuk selingkuh. Misalnya dengan melakukan cyber affair.Perselingkuhan ini sering kali terjadi dalam bentuk chatting. Entah itu chat di ponsel atau email atau direct message di media sosial.

Biasanya cyber affair sudah menjurus ke arah seksual dengan sexting. Mulai dari rayuan manis sampai saling bertukar foto intim.

Baca Juga: Harganya Bikin Kantong Jebol Tapi Tetap Dicari Orang, Ini Tanaman Hias Philodendron yang Unik

Cyber affair marak terjadi di era media sosial saat ini. Seringnya perselingkuhan ini hanya sebatas aktivitas online saja, namun tidak menutup kemungkinan untuk berlanjut menjadi sexual affair.

Sexual affair adalah tindakan berganti-ganti partner seksual meskipun sudah memiliki pasangan. Ini adalah bentuk selingkuh paling umum terjadi. Perselingkuhan oleh pasangan yang tidur dengan orang lain sering kali menjadi penyebab kandasnya sebuah hubungan bahkan berujung perceraian.

Menurut hasil penelitian, kaum pria lebih sulit memaafkan sexual affair jika dibandingkan dengan kaum wanita. Wanita lebih mungkin memaafkan perselingkuhan jika tidak melibatkan faktor emosional.*** (Primawan Luqman Hakim / Ringtimesbali.com)

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Ringtimes Bali goodtherapy.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah