Sebutan China Dianggap Merendahkan, Orang Tiongkok Lebih Suka Kata Chinese

- 1 Maret 2021, 09:06 WIB
Seorang warga China melakukan sembahyang di kelenteng.*
Seorang warga China melakukan sembahyang di kelenteng.* /Reuters/

Sadar akan penggunaan kata "China" yang berpotensi menyinggung, terutama ketika ada orang Indonesia-Tionghoa, banyak orang Indonesia kelas menengah yang terpelajar memilih kata bahasa Inggris "Chinese" sebagai gantinya.

Fonny Sutrisna (43), seorang Tionghoa Indonesia, lebih suka ketika mereka yang bukan dari kelompok etniknya menggunakan kata “Chinese” untuk menggambarkan komunitasnya.

Baca Juga: Gara-gara Kondom Tertinggal di Vagina, Perselingkuhan Istri Terbongkar

“Kedengarannya jauh lebih ramah daripada 'Cina' atau 'Cino' [dalam bahasa Jawa],” katanya.

Pendirian Fonny menunjukkan tren yang berkembang di kalangan masyarakat Indonesia.

Terutama di kalangan kelas menengah yang sedang berkembang, untuk beralih ke bahasa Inggris guna membuat kata atau ungkapan tertentu lebih sopan.

Baca Juga: Warga Cirebon Selalu Terkejut dan Penasaran jika Melihat Lima Anak Kembar Muncul Bersamaan

“Ambil contoh kata 'sopir', yang dengan cepat menghilang di daerah perkotaan,” kata sejarawan bahasa Wibisono.

“Kata tersebut diadopsi dari bahasa Belanda yaitu ‘chauffeur’, tetapi banyak orang saat ini lebih suka menggunakan kata bahasa Inggris 'driver' dalam percakapan sehari-hari.”

Ketika ditanya mengapa "driver" lebih diterima secara sosial, Linda Anggraini (43), seorang ibu rumah tangga berpendapat bahwa "sopir terdengar kasar bagi mereka dengan profesi tersebut.

Baca Juga: Dua Desa di Kaki Gunung Ciremai Sempat Mencekam, Tiap Pagi Warga Temukan Ceceran Darah

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah