Karbohidrat terdiri dari dua macam yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Selama proses pencernaan, keduanya terurai menjadi gula darah.
Karbohidrat sederhana terdiri dari buah-buahan, susu, dan produk susu, permen, sirup, dan minuman ringan. Sedangkan karbohidrat kompleks meliputi kacang polong, buncis, biji-bijian, dan sayuran.
Baca Juga: Moeldoko Fokus ke Partai Demokrat, Empat Nama Siap Mengisi Jabatan Kepala KSP
Biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan dapat meminimalkan risiko diabetes melitus. Serat membantu mencerna makanan yang dikonsumsi dan membantu mengontrol kadar gula darah.
Penelitian telah menunjukkan bahwa asupan serat makanan yang relatif rendah secara signifikan meningkatkan risiko diabetes tipe-2. Sehingga konsumsilah makanan yang memiliki kandungan serat tinggi, seperti buah-buahan, polong-polongan, sayur mayur dan dedak gandum.
Hindari minuman yang ditambahkan pemanis seperti gula, karena dapat menyebabkan gula darah melonjak dengan cepat. Sebaiknya perbanyak minum air putih.
Baca Juga: Tahun 2021, Lima Tanaman Hias Berikut Ini Bakal Hits dan Banyak Dicari, Lidah Mertua Tetap Populer
Ikan seperti ikan kod dan tuna memiliki lebih sedikit lemak total, lemak jenuh dan kolesterol daripada daging. Salmon, mackerel, tuna, dan sarden kaya akan asam lemak omega-3, yang meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan lemak darah yang disebut trigliserida.
Makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe-2. Lemak baik termasuk alpukat, minyak kacang tanah, minyak zaitun, kenari, zaitun, kacang mete, pecan dan kacang tanah.
2. Mengonsumsi makanan seimbang