Bintang Inggris Marcus Rashford Berbagi Catatan yang Menyentuh Hati di Twitter

- 14 Juli 2021, 05:05 WIB
Bintang Inggris Marcus Rashford berbagi catatan yang menyentuh hati di Twitter.
Bintang Inggris Marcus Rashford berbagi catatan yang menyentuh hati di Twitter. /Tangkapan Layar Twitter.com/@MarcusRashford

ZONA PRIANGAN - Bintang Inggris Marcus Rashford berbagi catatan yang menyentuh hati di akun Twitter-nya @MarcusRashford, meminta maaf atas kegagalan penaltinya dalam kekalahan adu penalti Inggris dari Italia di final Euro 2020 pada Minggu, 11 Juli 2021.

Rashford termasuk diantara tiga pemain Inggris yang gagal ketika melakukan tendangan penalti mereka dalam drama adu penalti, yang dimenangkan Italia dengan skor 3-2. Rashford, Jadon Sacho dan Bukayo Saka, semuanya menjadi sasaran pelecehan rasial yang memuakkan di media sosial setelah kekalahan Inggris di final Euro 2020 melawan Italia.

"Penalti saya tidak cukup baik, itu seharusnya masuk tetapi saya tidak akan pernah meminta maaf untuk siapa saya dan dari mana saya berasal," kata Marcus Rashford lewat akun Twitter pribadinya @MarcusRashford pada Selasa, 13 Juli 2021.

Baca Juga: Dukung Kemenkes Hadapi Covid-19, Sea Group, Shopee, dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

Rashford dan Sacho dimasukkan oleh manajer Inggris Gareth Southgate di saat-saat terakhir perpanjangan waktu di final, agar mereka bisa mengambil tendangan penalti seandainya pertandingan ditentukan dengan drama tendangan penalti.

Tapi sayangnya, perjudian yang dilakukan oleh Manajer Inggris Gareth Southgate tidak membuahkan hasil karena keduanya gagal ketika melakukan tendangan penalti.

"Penalti adalah satu-satunya yang diminta untuk saya sumbangkan untuk tim. Saya bisa mencetak penalti dalam tidur saya, jadi mengapa tidak yang itu? Itu sudah bermain di kepala saya berulang kali sejak saya saya menendang bola dan mungkin tidak ada kata untuk cukup menggambarkan bagaimana rasanya," tulis Rashford.

Baca Juga: Penendang Penalti Inggris yang Gagal Jadi Korban Pelecehan Rasis Usai Kalah dari Italia

"Final. 55 Tahun. 1 Penalti. Sejarah. Yang bisa saya lakukan hanyalah menyesal. Saya berharap saya pergi dengan cara yang berbeda," tambahnya.

Bintang Inggris itu juga membagikan beberapa gambar catatan tulisan tangan yang dia terima dari penggemar muda yang memiliki beberapa kalimat yang menguatkan hatinya.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan para pemimpin lainnya menyatakan kekecewaannya atas pelecehan online yang menargetkan para pemain Inggris.

Baca Juga: Wanita Las Vegas Didakwa dengan Kejahatan Rasial setelah Menyerang Bocah Asia-Amerika Berusia 6 Tahun

Manajer Inggris Gareth Southgate mengatakan makian online itu tidak bisa dimaafkan.

"Ada yang dari luar negeri, sudah kami sampaikan, tapi ada juga yang dari dalam negeri," katanya kepada wartawan.

Baca Juga: Gareth Southgate Bertanggung Jawab atas 'Perjudian' dengan Menurunkan Pemain Muda Sebagai Eksekutor Penalti

"Kami telah menjadi mercusuar cahaya untuk menyatakan orang-orang dan tim nasional berdiri untuk semua orang," tambahnya.

Facebook dan Twitter mengatakan pada Senin, 12 Juli 2021 bahwa mereka berusaha keras untuk menghapus komentar rasis yang melecehkan.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah