"Secara bertahap, kondisinya memburuk dan periode tidurnya meningkat dan sekarang dia tidur selama 20-25 hari dalam sebulan."
Meski belum ditemukan obat untuk kondisi Pukharam, istrinya Lichmi Devi dan ibunya Kanvari Devi berharap agar Pukharam segera pulih dan menjalani kehidupan normal.
Baca Juga: Pengakuan Sejumlah Pasien Dr Parnia, Setelah Meninggal Disambut Kehidupan yang Damai
Hipersomnia aksis adalah gangguan tidur neurologis kronis yang diduga disebabkan oleh fluktuasi protein otak yang dikenal sebagai TNF-alpha.
Kerabatnya membantunya mandi dan makan dan kondisinya membuatnya lelah secara permanen.
Dokter Dr Birma Ram Jangid mengatakan kepada ANI bahwa hipersomnia ditemukan pada sangat sedikit orang dan merupakan gangguan psikologis.
Baca Juga: Geng Narkoba Brasil Eksekusi Wanita Kembar Disiarkan Langsung Lewat Instagram
“Atau hipersomnia bisa dialami oleh seseorang yang pernah mengalami cedera kepala dan memiliki tumor kronis di masa lalu," jelasnya.
"Kondisi ini hanya dilihat sebagai gangguan psikologis dalam buku-buku atau ilmu kedokteran. Kondisi ini dapat diobati dengan mendiagnosisnya sedini mungkin," kata Dr Jangid.***